Mohon tunggu...
Dwi Pakpahan
Dwi Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

WNI

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pernyataan Cinta

9 Januari 2021   22:02 Diperbarui: 9 Januari 2021   22:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Diary,
Tadi siang ada kejadian yang mengejutkan yang tak pernah kusangka dan kuharapkan terjadi di sekolah. Hendra menyatakan perasaannya padaku dan memintaku untuk menjadi pacarnya.

Mungkin bagi cewek-cewek selain aku, pasti bersorak kesenangan dan langsung mengiyakan permintaannya. Tapi bagiku ini malah membuat perasaanku tertekan.

Kuakui Hendra memang tampan, pintar dan baik. Dia merupakan salah satu murid teladan di sekolah. Walaupun begitu, bagiku semua itu tak berarti. Hatiku tidak pernah bergetar ketika melihat dia, apalagi tadi siang, hatiku biasa saja ketika dia menyatakan perasaannya.

Diary,
kau pasti heran mengapa aku tidak tertarik sama sekali sama sosok Hendra yang kelihatan "sempurna". Itu semua karena Samuel, dia telah membuat hatiku bergetar dari pertama sekali aku melihatnya di sekolah. Samuel yang ramah meskipun tidak setampan dan sepintar Hendra. Mengapa tidak Samuel yang menyatakan perasaannya padaku? Mengapa harus Hendra?

Diary-ku,
bagaimana ini? apa yang harus kulakukan dan kujawab pada Hendra? Tadi siang karena penyataannya yang tiba-tiba aku meminta waktu dua hari untuk menjawabnya. Terus terang aku mau langsung menolaknya tapi mengingat Hendra teman dekat Samuel, aku jadi mengurungkannya.

Aku bingung, kalau aku menolak Hendra, bagaimana tanggapan Samuel padaku ya? Apa Samuel akan melihatku sebagai cewek yang sombong dan terlalu pemilih, karena Hendra yang begitu "sempurna", telah kutolak?

Aku benar-benar bingung, apa aku katakan saja bahwa aku menyukai Samuel, teman baiknya pada Hendra? Tapi aku malu, aku tidak punya keberanian mengatakannya. Aku jadi dilema.

Diary-ku, tolonglah aku. Aku tidak tahu apa yang sebaiknya kulakukan? Aku pusing memikirkan semuanya. Bagaimana ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun