Mohon tunggu...
Dwi Pakpahan
Dwi Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

WNI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Patah Hati

7 Januari 2021   23:44 Diperbarui: 7 Januari 2021   23:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Marah
Kecewa
Sedih

Aku lebur di pekat malam
Hilang dengan emosi yang kelam
Aku terperosok jatuh ke dalam lubang kehilangan

Perpisahan yang terjadi
mengusik denyut jantungku
Aku terkapar tak berdaya

Aku berteriak pada rumput ilalang
berharap ia bisa menjawabku
tapi ia hanya bergoyang ke kanan
seakan menertawakan kesendirianku

Tak berdarah tapi perih.

Retak
Hancur
Berkeping-keping

 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun