Tetesan air hujan yang jatuh perlahan-lahan
membuka ingatan akan kesalahanku,
luapan gejolak perasaanku telah melukai egomu
tanpa kusadari aku telah berbuat salah
memberi arti kecewa di hatimu.
Hujan, mengapa kau datang lagi?
Bisakah kau menghapus kesalahanku?
Untukmu yang di sana, maafkanlah aku akan kesalahanku
Maafkanlah aku manusia yang tak sempurna ini.
Aku tak bermaksud untuk menyakitimu.
Medan, 5 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!