Mohon tunggu...
Dwi Astini
Dwi Astini Mohon Tunggu... -

Menulis adalah hobi bukan bakat...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Resep Umur Panjang

3 November 2010   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak di antara kita pasti berharap untuk hidup lebih lama di dunia dalam keadaan yang sehat dan bukan sakit-sakitan. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah berhenti bergadang. Bergadang atau tidur pada waktu yang melebihi waktu seharusnya, bukanlah sesuatu hal yang baik untuk kesehatan. Apalagi dapat memicu berbagai jenis penyakit yang membahayakan tubuh kita.  Namun, kita semua masih saja tetap senang bergadang, melakukan berbagai aktivitas di waktu malam, tidurnya subuh dan bangun siang.  Padahal pola tersebut dapat kita ubah menjadi tidur awal dan bangun pagi  dan yang  paling penting tidak merugikan kesehatan kita. Nah, ada beberapa alasan menurut para ahli, kenapa kita harus BERHENTI bergadang mulai sekarang,

1. Daya tahan tubuh melemah

Begadang ternyata menyebabkan otak seseorang tak lagi memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini berarti mengganggu keseimbangan regenerasi sel-sel tubuh. Para peneliti juga menyimpulkan, begadang juga menyebabkan kerentanan fungsi imun alias daya tahan tubuh seseorang sehingga mudah terserang penyakit.

2. Rentan terhadap stroke dan penyakit jantung

Kazuo Eguchi dari Universitas Medis Jichi-seperti dilansir dalam jurnal Asosiasi Medis Amerika menyimpulkan, begadang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Dalam penelitian itu ditemukanm catatan 99 insiden penyakit kardivaskuler pada orang yang kurang tidur dalam 7,5 jam. Tak hanya itu, tekanan darah mereka juga naik pada malam hari dan merasa sakit pada jantung. Hasil penelitian lainnya, dari American Academy of Sleep Medicine (AASM) lewat juru bicranya, Sanjev kothare, MD, menyampaikan bahwa begadang dapat menyebabkan seseorang menjadi suka ngemil. Tentunya ngemil makanan instan itu tidak sehat, beresiko terjadinya penyumbatan di pembuluh darah yang juga mengakibatkan kolestrol. Jika kolestrol Anda tinggi, bisa berdampak stroke. Berapapun usia Anda.

3. Mempengaruhi kestabilan emosi

Secara medis, ketenangan atau kondisi rileks ditandai dengan pelepasan endorphin dari dalam tubuh. Begadang dapat menyebabkan pelepasan hormon tersebut tidak sempurna. Susunan syaraf pusat yang mengatur emosi seseorang pun terganggu. Ia menjadi (super) sensitif dan hidupnya terasa kacau saja bawaanya.

4. Hati-hati kegemukan

Jika Anda mengabaikan efek kurang tidur, bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari, hampir 30 persen cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari. Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.

5. Memicu resiko diabetes dan darah tinggi

Dalam tubuh seseorang ada yang disebut dengan sekresi atau pengeluaran hormon insulin yang berfungsi untuk memecah gula. Begadang bisa menyebabkan hormon ini melemah dan bekerja secara tak sempurna-berkurang 25%. Menurut riset University of Chicago, Amerika Serikat, keseimbangan metabolisme terganggu bila Anda begadang minimal 3 hari. Gula yang semestinya diubah menjadi energi menumpuk dalam darah. Tingginya kadar gula dalam darah itulah yang disebut diabetes melitus. Tak hanya resiko diabetes meningkat, tekanan darah tinggi juga jadi resikonya.

6. Memengaruhi kesehatan kulit

Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastic. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang. "Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak- yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) - hormon pertumbuhan dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia.

7. Kemampuan motorik tidak optimal & pelupa

Begadang mengakibatkan terganggunya kemampuan motorik karena seseorang dalam keadaan lelah. Motorik kasarnya menjadi lamban atau justru berlebihan, sedangkan gerak halusnya menjadi kurang cermat. Alhasil, Ia pun menjadi seseorang yang ceroboh, kurang energik alias tidak bersemangat. Terang saja, kurang tidur menyebabkan otak Anda tidak memiliki waktu untuk memulihkan tenanga.

Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup Anda? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa peristiwa otak yang disebut "“sharp wave ripples” bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.

8. Menyebabkan depresi

Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.

9. Meningkatkan risiko kematian

Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.

Masih beranikah Anda bergadang terus? =)

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

Sebab: Malam hari pkl 21.00 – 23.00: Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari pkl 23.00 - dini hari pkl 01.00: Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas

Dini hari pkl 01.00 – 03.00: Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur

Dini hari pkl 03.00 – 05.00: De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran

Pagi pkl 05.00 – 07.00: De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

Pagi pkl 07.00 – 09.00: Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

Jadi, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang, bila ingin berumur panjang!

Sumber pendukung :

www.strov.co.cc, www.vanmovic.co.cc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun