Nama yang tak asing lagi bagi penggemar dunia fantasi manapun, ketika ada yang menyebutkan nama "Harry Potter". Film Harry Potter ini dimainkan oleh seorang pemuda berdarah Inggris bernama Daniel Radcliffe. Harry Potter terdiri dari 7 seri (berdasarkan novel yang ditulis oleh J.K.Rowling). Tanggal 18 November 2010, Harry Potter and The Deathly Hollows resmi direlease di Indonesia (berdasarkan www.imdb.com). Hampir semua theater di Jakarta, memutar film Harry Potter, dan lebih hebohnya, ada salah satu theater yang hanya memainkan film Harry Potter, tidak ada yang lain, yaitu Anggrek XXI di Mall Taman Anggrek, dan untuk mal lainnya seperti Plaza Indonesia, Plaza Senayan, dll, masih memutar 1-4 film lain di luar Harry Potter (tergantung jumlah theater yang ada di masing-masing mall). Berdasarkan data www.imdb.com, saat ini Harry Potter berada di posisi ke-3 di bawah fim Due Date yang dimainkan oleh Robert Downey Jr., dan film Skyline. Belum ditayangkan, tapi pemesanan tiket sudah membludak, sampai-sampai salah satu cinema di Indonesia, yaitu Blitzmegaplex mengalami masalah maintenance, untuk pengunjungan websitenya. Dan cinema XXI pun menerima pemesanan tiket melalui M-Tix, yang harus dipesan jauh-jauh hari. Karena sesi ini, adalah sesi terakhir (yang ke-7) berdasarkan novel karangan J.K.Rowling yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hollows, wajar saja banyak yang tidak ingin ketinggalan, dan ingin menjadi yang pertama untuk menyaksikan adegan seru Harry dengan Voldemort.
Sekilas tentang sinopsis cerita berdasarkan novelnya, Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri. Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry. Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi...... Harry Potter menyihir theater di Jakarta dengan namanya, karena film Skyline yang baru-baru ini ditayangkan, tidak lagi ada di beberapa cinema.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya