[caption id="attachment_73426" align="aligncenter" width="345" caption="Sumber kaskus: Itu Waria bukan Wanita!"][/caption]
"Aduuh! Dia lagi dia lagi! Nasib......., harus ketemu sama orang ini!". Itulah kata-kata yang tak pantas diucapkan oleh seseorang di saat mereka bertemu dengan orang lain. Tapi, saya yakin semua orang pasti mengatakan hal yang sama, termasuk saya sendiri, jika bertemu dengan orang yang "tidak jelas gendernya", ibarat cowok menjadi cewe, alias "banci/waria(wanita-pria)". Memang benar, banyak sekali faktor yang mempengaruhi seorang laki-laki menjadi waria, seperti faktor hormon, faktor keluarga/lingkungan, dsb. Namun, kita tetap harus menghormati mereka selayaknya kita menghormati orang lain. Karena bagaimanapun, mereka adalah makhluk ciptaan Yang Kuasa.
Tapi, untuk sekarang ini khususnya di Indonesia, sangat susah bagi kita untuk menghormati para waria. Karena banyak orang yang memanfaatkan sisi banci untuk mencari nafkah, padahal mereka adalah laki-laki normal. Adapun yang mereka lakukan adalah menari sexy dan nyanyi dari warung ke warung (seperti pengamen), namun apabila mereka tidak mendapatkan uang, mereka akan mulai menggoda para laki-laki, seperti merangkul, mencolek-colek, bahkan memeluk mereka. Sangat tidak beretika! Lucunya, saya tidak bisa membedakan apakah mereka laki-laki atau perempuan yang ikut-ikutan bergaya seperti waria yang sangar demi materi. Sebenarnya tidak ada yang melarang mereka menari dan bernyanyi untuk mencari nafkah, tapi yang tidak bisa diterima oleh banyak orang adalah bagaimana mereka memaksa seseorang untuk memberikan uang. Hal ini membuat orang-orang semakin tidak respect terhadap para banci. Dan bahkan, jika ada yang berpapasan dengan waria di jalan, mereka memilih untuk lari jauh-jauh sebelum ditodong oleh para banci. Setiap kali saya kumpul bersama teman-teman di salah satu rumah makan, dan tak lama kemudian ada beberapa waria yang masuk untuk meng-entertaint kita, hampir semuateman laki-laki saya tidak bersuara, dan memilih menunduk untuk mengalihkan perhatian para waria. Karena apabila teman-teman saya menatap para waria, maka mereka akan dijadikan sasaran colek-colekan. Waria di Indonesia ibarat malapetaka yang kurang mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Berbeda halnya dengan di luar negeri, khususnya Thailand, waria menjadi primadona indsutri hiburan dan sangat diagungkan. Wanita cantik yang lalu lalang, tanpa kita sadari sebenarnya mereka adalan waria. Namun, mereka sangat sopan dan serta menjaga etika layaknya orang-orang biasa. [caption id="attachment_73425" align="aligncenter" width="609" caption="Sumber kaskus: Waria Bersekolah!"]
Just for laugh! [caption id="attachment_73427" align="aligncenter" width="278" caption="Sumber: Paman Google"]
Sumber : dari kaskus, university
oleh : Dwi Astini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H