Satu lagi pernyataan "bodoh" yang dilontarkan oleh Ketua DPR. Setelah meminta maaf kepada media massa atas pernyataannya beberpa waktu yang lalu, kini ia kembali mencari sensasi dengan mengatakan bahwa anggota DPR tidak perlu datang ke lokasi bencana untuk membantu korban dan pemulihan pascabencana. "Posisikan itu dengan clear. Jangan semuanya oleh DPR. Menteri yang berkaitan dengan tanggap darurat itu yang seharusnya turun. Presiden juga seharusnya tidak usah turun, tapi kalau untuk memotivasi dan menyampaikan empati boleh saja," kata dia di Jakarta, Kamis (28/10/2010). Menurutnya, DPR hanya akan mengawasi dan melihat hasil penanganannya saja. DPR nantinya akan membentuk tim khusus disamping komisi VIII terkait rekontruksi setelah bencana. "Yang penting nanti, DPR melakukan pengawasan di sana, apa yang sudah dilakukan pemerintah. Selain itu juga melihat soal anggarannya," tegas Marzuki. (anggaran lagi, anggaran lagi) Selain itu, dengan entengnya Marzuki meminta kepada pihak pemerintah, khususnya menteri terkait untuk melakukan penanganan sebaik-baiknya. "Kita harap yang bertugas melakukan langkah-langkah tanggap darurat bisa melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dengan seluruh kementerian yang terkait," kata Marzuki. Terkait bencana tsunami di Mentawai, Sumatra Barat Marzuki menyatakan duka cita. Menurutnya, nyawa manusia sangat mahal dan berharga karena itu dia menyarankan warga di daerah-daerah yang rentan akan bencana bisa direlokasi. Terutama di kawasan gempa dan rentan tsunami. Dia juga menilai bencara di Mentawai itu harus diterima dengan lapang dada. Sebab, itu merupakan resiko orang yang tinggal di tepi pantai. Menurutnya, kalau takut ombak maka jangan tinggal di pinggir pantai. "Ya pulau kesapu sama ombak besar dan terjadi tsunami sudah konsekuensi orang yang tinggal di pulau," tandas Marzuki. (lho kok menyalahkan orang yang tinggal di pulau yha Pak?) *Mencari popularitas di saat yang tidak tepat nampaknya, Bang Zuki*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H