Sungai batanghari merupakan sungai terpanjang dipulau sumatera yang terletak di provinsi Jambi dan Sumatera Barat, Indonesia. Sungai yang terbentang sejauh 800 kilometer dengan lebar sungai bervariasi antara 300 Â Â 500 meter, dan kedalaman sungai antara 6 7 meter. Sungai batanghari ini juga merupakan sumber air bagi masyarakat yang tinggal disekitar sungai, tetapi melihat kondisi sungai yang sekarang bisa dikatakan tidak layak untuk dikonsumsi sehari-hari, karena air sungai yang telah terkontaminasi oleh limbah.
Air sungai batanghari yang semakin hari semakin keruh dan cendrung berwarna coklat. Apabila air sungai tersebut masih dikonsumsi akan menimbulkan berbagai penyakit yang dapat merusak organ dalam dan jika digunakan untuk mencuci atau digunakan untuk mandi bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit kulit.
Beberapa faktor yang mengakibatkan air sungai batanghari menjadi tercemar :
1. Tambang emas ilegal
Merkuri hasil aktivitas penambangan emas ilegal yang mengalir melintasi Sumatera Barat dan Jambi yang semakin kian membahayakan masyarakat telah terbukti merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
2. Penambangan batu bara
Dengan adanya angkutan batubara melalui sungai batanghari tentunya akan menambah pencemaran di dalam sungai dikarenakan jatuhnya batubara dari tongkang pengangkut. Selain itu, gelombang besar yang dihasilkan oleh tongkang dapat mengakibatkan erosi dipinggir sungai. Sungai batanghari saat ini mengalami sedimentasi atau pendangkalan dibeberapa titik akibat tanah yang terus terkikis ke dalam sungai.
3. Limbah rumah tangga
Masih banyak warga yang suka membuang sampah di sungai batanghari yang membuat sungai tersebut tercemar.
Pemerintah juga harus mengambil tindakan tegas atas penambangan emas ilegal. Perlunya kesadaran dari masing-masing orang akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar karena jika lingkungan kita tidak sehat akan banyak menimbulkan berbagai macam penyakit, untuk flora dan fauna yang biasanya hidup di sungai batanghari bisa mengakibatkan mati ataupun menjadi punah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H