Mohon tunggu...
Eko Widyatmoko
Eko Widyatmoko Mohon Tunggu... -

UKSW'2016 -Agroteknologi- Salatiga Kuliner - bercocok tanam - ternak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Kascing" dan Tanah, Simbiosis Mutualisme

3 Maret 2018   11:55 Diperbarui: 3 Maret 2018   17:22 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: sciencelearn.org.nz

Awalnya, cacing tanah membuat lubang dengan cara mendesak massa tanah atau memakan langsung massa tanah. Setelah dicerna, sisa-sisa bahan tersebut dilepaskan kembali sebagai buangan padat (kotoran) yang dinamakan kascing. Buangan padat tersebut menjadikan perubahan struktur koloid tanah yang awalnya kasar menjadi lembut dan plastis akibat dari aktifitas enzim yang dilakukan cacing tanah, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dalam menunjang pertumbuhan tanaman.

Sebagian besar bahan tanah mineral yang dicerna cacing tanah dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk nutrisi yang mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Namun, produksi alami kotoran cacing tanah di alam bergantung pada spesies, musim, dan kondisi populasi yang sehat.

Dengan cacing membuat tanah menjadi sehat dan tanaman sehat juga yang mampu menghasilkan buah yang bagus dan sehat pula. Cacing makhluk yang sangat aneh, yang disukai berupa bagian-bagian kotor tetapi peranan cacing sangatlah penting sekali, jika di bumi tidak ada cacing apa jadinya bumi ini, banyak sekali kotoran dimana -mana tidak ada yang mampu mengurainya.

Dengan demikian, cacing tanah membantu menjaga kelangsungan hidup bumi secara seimbang. Cacing telah memberikan banyak keuntungan bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.

Semoga bermanfaat.....

Salatiga, 03 Maret 2018

gambar: sciencelearn.org.nz
gambar: sciencelearn.org.nz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun