Mohon tunggu...
Managing The Nation
Managing The Nation Mohon Tunggu... Konsultan - Managing The Nation
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Managing The Nation ini adalah sebuah halaman blog di kompasiana yang memuat pemikiran sederhana seorang warga negara indonesia. Seorang anak desa yang lahir tanggal 4 Mei 1978 di kawasan pesisir selatan Kota Yogyakarta. Pendidikan S1 Program Studi Manajemen dan S2 Program Studi Magister Manajemen. Terjun ke dunia kewirausahaan mulai tahun 1999 melalui beberapa usaha yang dirintis saat itu. Memiliki pengalaman di bidang fintech dan investasi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ma'ruf Amin Keluhkan UMKM Belum Tersentuh Pasar Modal, Indonesia Equity Exchange Jawabannya

20 Desember 2019   09:06 Diperbarui: 20 Desember 2019   09:19 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Salahsatu kebutuhan bagi UMKM untuk berkembang adalah permodalan. Meskipun menjadi terbuka bukan satu satunya jalan, namun menjadi perusahaan terbuka menawarkan banyak keunggulan. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dianggap belum memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mencari modal di pasar saham. Padahal jumlah UMKM begitu besar.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan HUT Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ke-31 di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

"Dunia usaha di Indonesia masih didominasi sektor UMKM. Jumlahnya 59 juta dan jumlah itu masih terus bertambah. Namun demikian mayoritas UMKM tersebut masih belum tersentuh dunia pasar modal atau tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)," tuturnya.

Ma'ruf menilai dengan UMKM yang mampu menawarkan sahamnya kepada publik akan memperoleh keuntungan yang dapat menjadi tambahan modal bagi usahanya.

"Untuk itu, diharapkan kepada seluruh anggota AEI dapat bekerja sama atau ber-partnership dengan UMKM, sehingga di masa yang akan datang akan semakin banyak jumlah UMKM naik kelas dan bahkan mampu berkancah di pasar modal," tambahnya.

Namun sebenarnya BEI sudah menyediakan akses bagi UMKM dan perusahaan rintisan yang ingin mencari dana di pasar modal. BEI telah meluncurkan papan akselerasi yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM dan bahkan perusahaan start up yang belum memperoleh kentungan.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mengakui OJK sering dikritik bahwa pasar modal tidak bisa diakses oleh pengusaha kecil. Sehingga muncul pandangan bahwa pasar modal hanya untuk perusahaan besar.

"Kami selalu dikritik pasar modal hanya untuk pengusaha-pengusaha besar," ujarnya acara Perayaan HUT AEI di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Namun demikian kondisi ini sepertinya akan berubah dengan hadirnya Indonesia Equity Exchange. Berbeda dengan Indonesia Stock Exchange yang biasanya diisi dengan perusahaan yang bermodal miliaran rupiah dalam Tbk, di Indonesia Equity Exchange hanya dengan asset puluhan juta, perusahaan sudah bisa melakukan Mini Tbk.

Selain itu, dengan menawarkan kecepatan layanan dengan tetap disertai profesionalitas, diharapkan IEX akan menjadi bursa baru yang lebih maju dan dapat mendongkrak pasar modal di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun