Mohon tunggu...
widyastuti jati
widyastuti jati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Salatiga

mengagumi keindahan alam dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dua Candi Misterius

19 Februari 2023   09:34 Diperbarui: 19 Februari 2023   09:38 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjalan kaki mengelilingi Candi Gedong Songo, yang berada di Kabupaten Semarang, kurang lebih ada 10 ribu langkah. Jalannya  sangat menanjak sehingga membutuhkan tenaga ekstra.  Namun  kita tidak merasa lelah karena di sepanjang jalan disuguhi pemandangan eksotik serta taman bunga yang indah.

Kompleks candi ini terletak di puncak Gunung Ungaran. Dibangun pada abad ke-8, merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, pada zaman Wangsa Sanjaya, pemeluk agama Hindu beraliran Syiwa. Candi Gedong songo merupakan tempat pemujaan penganut agama Hindu. Menurut kepercayaan agama ini, candi diletakkan di perbukitan sebagai perwujudan "kahyangan", yaitu tempat bersemayamnya para dewa.

Candi pertama yang kami kunjungi adalah candi  gedong satu. Candi ini  berukuran kecil, pahatan di dinding candi bermotif bunga. Kemudian  berjalan ke candi selanjutnya, udaranya terasa makin dingin tetapi mengasyikkan karena bisa melihat gagahnya Gunung Merbabu, dan Telomoyo. Sampailah kami di  candi gedong dua, bangunannya  agak besar bila dibandingkan candi yang pertama. Kalau  diperhatikan, di atas ambang pintu candi ada pahatan kepala Kalamakara yaitu penggambaran dari raksasa yang merupakan wujud lain dari Dewa Syiwa.

Candi Gedong Dua, di atas ambang pintu candi ada pahatan kepala Kalamakara (dokpri)
Candi Gedong Dua, di atas ambang pintu candi ada pahatan kepala Kalamakara (dokpri)

Selanjutnya kami berjalan  di jalan yang menanjak, kami  melewati  hamparan kebun bunga pikok atau aster warna ungu, pink dan putih,  di antara tanaman sayur dan dikelilingi pepohonan rimbun nan menawan.

dokpri
dokpri

 Akhirnya kami sampai di candi gedong tiga. Ada tiga bangunan candi yang besarnya tidak sama. Di sini ada arca Dewa Syiwa, Dewi Durgo yang bertangan delapan dan Ganesha. Dewa Syiwa dikenal sebagai Dewa penghancur dan perusak. Salah satu istrinya adalah Dewi Pawarti atau Dewi Durgo yang digambarkan mempunyai kelembutan dan kekuatan atau kesaktian yang luar biasa. Sedangkan Ganesha, dewa berkepala gajah adalah putra dari Dewa Syiwa dan Dewi Pawarti.

Arca Dewi Durga yang bertangan delapan (national Library of Indonesia 2003)
Arca Dewi Durga yang bertangan delapan (national Library of Indonesia 2003)

Jarak antara candi gedong tiga dan empat cukup jauh, kami  melewati jalan yang menurun, melewati hutan pinus  yang pohon-pohonnya  menjulang tinggi. Tak lama terdengar suara air terjun yang keras  bersamaan bau yang menyengat hidung. Di sini kita bisa melihat semburan asap  belerang yang menakjubkan. Ada sungai yang mengalir, airnya hangat dan bening, bisa untuk mandi.   

Air belerang ini sangat ampuh mengobati penyakit kulit. Sekitar lima puluh tahun yang lalu ketika saya kanak-kanak, banyak tetangga saya yang mengajak anak-anaknya yang sakit kulit ke gedong songo untuk mandi agar penyakitnya sembuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun