Mohon tunggu...
Widyastri Prabaningrum
Widyastri Prabaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada

Saya merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada tahun angkatan 2024. Menulis karya membantu saya dalam mengekspresikan dan menuangkan ide atau gagasan saya. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang ilmu sosial dan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi dan Media Massa menjadi Agen dalam Menangani Mental Health

6 Januari 2025   16:59 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Era globalisasi membawa perubahan pada tatanan sosial, media, politik, dan kebijakan pemerintahan. Perubahan pada aspek sosial mengubah cara berinteraksi dan berkomunikasi seseorang. Hal ini turut memengaruhi kesehatan mental seseorang. Dimana di era digital ini, gangguan kesehatan mental bukan hanya berasal dari lingkungan kontak langsung atau lingkungan terdekat saja, namun bisa berasal dari dunia maya atau media sosial. Perkembangan akan adanya teknologi tidak hanya membawa perubahan positif, tetapi juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah gangguan kesehatan mental yaang akan menjadi fokus pembahasan kali ini.

Tanggal 10 Oktober, 2024 merupakan peringatan mengenai World Mentah Health Day alias Hari Kesehatan Mental Dunia. Menurut situs WHO (2024) , Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 mengangkat tema "Mental Health at Work" atau "Kesehatan Mental di Tempat Kerja".  Tema ini menjabarkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi diri sendiri. Enam puluh persen populasi global yang masih bekerja terpengaruh oleh isu kesehatan mental, khususnya di lingkungan kerja (WHO, 2024).

Awal mula adanya peringatan akan pentingnya kesehatan mental yakni pada tahun 1992 oleh Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (World Federation for Mental Health - WFMH). Awalnya peringatan ini tidak mengangkat tema kesehatan mental yang spesifik, hingga akhirnya pada tahun 1994, tema pertama mulai diperkenalkan. Hingga saat ini, peringatan kesehatan mental mengangkat isu-isu kesehatan mental yang berbeda tiap tahunnya. Tujuan diadakannya peringatan akan kesehatan mental adalah untuk memecah stigma masyarakat yang sering melekat pada isu kesehatan mental.

Lingkungan kerja yang keras menciptakan lingkungan yang tidak sehat pula. Banyak faktor internal dan eksternal yang menyebabkan lingkungan kerja menjadi lingkungan yang toxic. Sekarang ini banyak pekerjaan yang menguras otak dan menuntut kesempurnaaan. Menjadi seseorang yang profesional dalam masalah pekerjaan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Namun, perlu kita ketahui bahwa kemampuan dan kapasitas seseorang dalam melakukan pekerjaan tidak sama rata. Dukungan emosional yang tidak memadai dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.

Salah satu penanganan kesehatan mental adalah curhat. Curhat dapat dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk meringankan beban mental. Curhat tidak memanandang gender dan usia. Dengan curhat, kita bisa mencurahkan isi hati dan uneg-uneg mengenai beban pikiran kita. Curhat bisa meringankan beban pikiran yang ada. Sebagai makhluk sosial, curhat merupakan bentuk interaksi seorang individu.

Di era ini, curhat tidak hanya dengan cara komunikasi intrapersonal atau tatap muka, tetapi juga komunikasi dengan media massa. Proses ini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan perspektif baru tentang masalah yang dihadapi, serta menerima dukungan emosional yang dibutuhkan. Baik komunikator maupun komunikan harus memiliki keterbukaan pikiran. Komunikator memerlukan keterbukaan untuk menerima respon berupa saran ataupun kritik dari komunikan. Begitu pula komunikan memerlukan keterbukaan pikiran untuk merespon dan melihat masalah menggunakan lebih dari satu sudut pandang.

Di era digital saat ini, curhat tidak terbatas pada komunikasi interpersonal atau tatap muka, tetapi juga komunikasi melalui media massa atau platform digital. Kita dapat menggunakan media sosial sebagai tempat curhat, misalnya platform x dan instagram. Media sosial menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan kita untuk membagikan pemikiran, pendapat, dan pengalaman kita secara luas. Banyak orang menggunakan media sosial untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka, meskipun terkadang tanpa sengaja atau tidak sadar akan batasan ranah privat dan publik. Oleh karena itu, mengatur porsi untuk menyebarkan informasi pribadi perlu dipahami agar tidak terjadi kebocoran informasi yang rentan akan penyalahgunaan informasi.

Terobosan baru juga muncul ketika ada aplikasi yang menawarkan fasilitas bertukar pesan dengan psikolog. Aplikasi ini biasanya memiliki harga jasa yang lebih murah. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun aplikasi-aplikasi curhat psikolog sangat berguna, mereka bukanlah pengganti untuk interaksi tatap muka yang kompleks. Interaksi langsung dengan psikolog masih sangat penting untuk diagnosis dan tindakan medis yang tepat. Oleh karena itu, kombinasi antara teknologi dan interaksi langsung akan memberikan hasil yang optimal dalam menjaga kesehatan mental individu. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi curhat psikolog telah menjadi bagian integral dalam sistem kesehatan mental global, memberikan akses luas kepada individu yang membutuhkan dukungan tanpa batasan spasial atau waktu.

 Di sisi positif lain, media massa memiliki peranan yang signifikan dalam permasalahan kesehatan mental utamanya sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental. Media massa dapat berperan sebagai agen edukasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Melalui kampanye publik dan pemberitaan yang akurat, media massa dapat menyampaikan informasi yang membantu menghilangkan stigma seputar gangguan jiwa dan meningkatkan pemahaman tentang isu-isu kesehatan mental (Kompasiana, 2024).

Sekarang, kita dapat dengan mudah menemukan akun-akun yang bisa menjadi tempat nyaman kita. Akun-akun yang memberi informasi dan motivasi ternyata penting dan dapat memengaruhi mental seseorang. Akun-akun yang aktif dan berkontribusi positif dapat menjadi sumber energi bagi banyak orang, membantu mereka menghadapi hari-hari yang penuh tantangan dengan lebih optimis.

Contoh akun-akun yang dapat menjadi media refreshing seseorang yakni akun yang fokus pada wellness dan mindfulness. Seperti halnya akun-akun berbagi teknik yoga, meditasi, dan diet sehat yang sangat mudah kita temukan di berbagai media sosial. Informasi dan konten yang dibagikan tidak hanya membantu individu dalam mengelola stres dan depresi, tapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Motivasi yang diberikan melalui akun-akun ini juga sangat signifikan. Cerita-cerita inspiratif tentang kepribadian yang kuat, keberanian dalam menghadapi tantangan, dan kebanggaan atas prestasi yang dicapai dapat memotivasi orang lain  untuk melakukan hal yang sama. Motivasional ini dapat membantu meningkatkan self-esteem dan confidence seseorang, sehingga mereka lebih siap menghadapi setiap tantangan yang datang. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh beberapa peneliti, interaksi dengan akun-akun yang positif dapat memiliki efek yang signifikan pada mental seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun