Mohon tunggu...
Widi Slay
Widi Slay Mohon Tunggu... lainnya -

Mantan editor Tribunnews.com, menikah dengan seorang warga AS, dan kini menetap di Glendale, Arizona, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisakah Hidup Tanpa Uang di Tangan?

20 Mei 2010   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perempuan dan belanjaan selalu menjadi tolok ukur klise yang sering didengung-dengungkan selama ini. Oh, ya...ini bukan cerita mengenai seberapa penting ukuran itu menjadi suatu hal yang digembar-gemborkan orang selama ini. Kemarin, tepatnya Rabu (19/5/2010), saya berbelanja ke Alfa Mart dekat Rawa Belong. Yah, karena saya suka makan snack setiap malam, maka tak urung lagi, Lays dan sejumlah snack lainnya masuk dalam daftar belanjaan. Sepulang dari Alfa Mart, seperti biasa, karena saya dalam kondisi hubungan Long Distance Relationship (LDR) with my boyfriend, saya langsung mencolokkan Flash Modem ke laptop dan kemudian segera online di Skype. Pembicaraan pertama adalah artikel yang dikirim oleh Mr bule saya yang diambil dari CNN. Ini kisah tentang seorang pria yang hidup tanpa uang selama hampir tiga tahun. Berikut pembicaraan kami di Skype: [5/19/2010 7:17:29 PM] girlfromcelebes: in some countries, people can live or need less money 2 living their life. An example, in my village, when I was a child, people get everything from farm, drink water from mountain, go 2 another place by walk or cycling. They wash clothes in manual way (by hands), and dried up under the sun. The story for me is something that I've already seen in my life. As people live in the bigger cities they r started underpressure 2 follow "the rules of game". [5/19/2010 7:19:44 PM] James: yes, it's true. [5/19/2010 7:23:17 PM] girlfromcelebes: for those people who had lived in the situation, money is not a big deal. I grew up in my family that teach me is money can't buy u happiness. The happiness is real come from inside. That's why I really feel disturbing when people thinking I'm dating bule for money or status. [5/19/2010 7:24:37 PM] James: This guy is truly inspirational 2 me! [5/19/2010 7:26:56 PM] girlfromcelebes: yes..it is. I mean, he was living the society that always measure everything from money. It is a big change. But, if he try 2 do that in my village, all people would say it is not unusual for them. It is their life that they live in everyday. [5/19/2010 7:28:30 PM] James: I would like 2 show this article 2 your sister & all the others that think money is everything. [5/19/2010 7:28:54 PM] girlfromcelebes: yes. it is true... [5/19/2010 7:29:27 PM] girlfromcelebes: sad but true that some people always relate money 2 the happiness [5/19/2010 7:31:39 PM] girlfromcelebes: but, anyways, everyone has different thoughts 2 c something. In one subject, when people c 2 different angle, they would have different mind 2 describe what it is because they have only seen some part. Not the whole big picture. [5/19/2010 7:32:25 PM] girlfromcelebes: even she's my sister or my mom and I have same genetics with them it is not showing that we have same genetics 2 think about something [5/19/2010 7:32:46 PM] James: I disagree with their premise that money = happiness... [5/19/2010 7:33:02 PM] girlfromcelebes: yesss..me 2. [5/19/2010 7:34:12 PM] girlfromcelebes: sometime people need 2 live the life 2 c  what life is. Need many experience 2 going through and find what is the real happiness Pagi ini, saya berangkat ke kantor dan saat jam makan siang tiba saya berniat ke Senayan City, sekalian untuk membeli produk Body Shop. Tiba-tiba hati saya berdesir. Tangan saya segera meraih tas dan perasaan saya benar adanya. Dompet masih tertinggal di dalam keranjang plastik belanjaan karena sewaktu berbelanja saya memilih memasukkannya ke dalam dan lupa menaruhnya ke dalam tas kerja. Saya sempat termenung sesaat. Saya berpikir tentang sesuatu. Untunglah, saya memiliki kebiasaan menaruh sisa uang di dalam tas, apakah itu di dalam tas make up ataupun kantung kecil di dalam tas ataupun di sela-sela buku yang biasanya saya bawa. Saya tersenyum, mungkin inilah arti dari artikel yang kami diskusikan semalam. Saya sempat panik, suatu hal yang wajar, namun saya mengambil hikmah dari percakapan dan juga kejadian ini. Pilihannya, saya kembali ke kosan dan makan siang di sekitar lokasi tempat tinggal. Aneh juga. Tak biasanya saya membawa banyak makanan ringan serta Buavita ke kantor. Biasanya cuma roti saja. Hari ini saya sepertinya punya "firasat".  Mungkin ada kaitannya dengan "sense it before happens".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun