Â
Telah berabad-abad lamanya istilah "Yoga" dikenal oleh masyarakat di dunia. Ajaran yoga yang dikompilasikan oleh Maharsi Patanjali sejak ribuan tahun lalu kini tidak hanya dipraktekkan olah orang-orang dewasa, namun juga dipraktekkan oleh anak-anak hingga lansia. Hal ini menandakan bahwa ajaran yoga dapat diterima dan menyentuh berbagai lapisan usia dengan menghilangkan segala perbedaan didalamnya.
Peran yoga dalam membangun harmoni antara tubuh, jiwa dan pikiran menjadi dasar penting ketika praktek yoga dilakukan sebagai media dalam mencapai kesadaran spiritual.Â
Sudah selayaknya kesadaran spiritual juga dapat berjalan senada dan seirama dengan kesadaran jasmani. Karena kesadaran spiritual tidak akan bisa tercapai jika kita belum dapat memahami "diri" kita yang sesungguhnya.Â
Belajar untuk mengenal dan memahami diri sejati adalah belajar untuk melihat, mendengar dan merasakan diri melalui panca indera hingga pada akhirnya melebur menjadi satu melalui gua yg paling dalam yang disebut dengan kebahagiaan abadi (jivan mukta).Â
Hal ini tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu proses disiplin yang luar biasa disetiap keseharian hidup kita. Itu mengapa praktek yoga dilakukan dengan disiplin disertai pemahaman yang benar akan ajarannya akan menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan peningkatan kehidupan spritual.
Sebagian dari kita, layaknya dalam kelas dan ilmu pengetahuan, dapat segera menangkap, sementara lainnya agak lambat. Ada orang yang dilahirkan memiliki kecerdasan emosional, pengetahuan dan spritual yang luar biasa dan sementara orang lain memerlukan banyak waktu untuk mempelajari huruf awal dari yoga.
Sistem yoga adalah suatu metode untuk menjembatani jurang diantara tubuh fisik sebagai simbol diri kita dengan DIRI AGUNG sebagai simbol dari Tuhan.
Maharsi Patanjali mengkompilasikan ajaran yoga menjadi sebuah ajaran filsafat yang lengkap dan terintegrasi antara satu sutra dengan sutra lainnya. Keempat bab dalam Sutra Patanjali disebut dengan "Catur Pada".Â
Yang keseluruhan bannya terdiri dari 196 sutra. Sutra adalah kalimat pendek yang mengandung makna yang padat. Bab I adalah Samadhi Pada atau Hakekat Penyatuan, yang terdiri dari 51 sutra. Bab II adalah Sadhana Pada atau Cara Pencapaian Penyatuan (Konsentrasi) terdiri dari 55 sutra, Bab III adalah Wibhuti Pada atau Daya Kesempurnaan terdiri dari 56 sutra dan yang terakhir adalah Kaivalya Pada atau Hakekat Penyatuan yang terdiri dari 34 sutra.
Penghubungan yang dilakukan dalam melakukan yoga adalah relasi antara jiwa dan Tuhan bukan di dalam rangka waktu dan ruang, bukan merupakan ikatan fisik-kimia. Relasi ini harus terwujud dalam kesadaran rohani yang transenden.Â