Mohon tunggu...
widya ayu safitri
widya ayu safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Manajemen, Universitas Palangka Raya. Mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, Dosen pengampu: Puput Iswandyah raysharie, SE., ME

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Moneter Berdampak terhadap UMKM?

20 Oktober 2023   10:31 Diperbarui: 20 Oktober 2023   10:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu instrumen ekonomi yang digunakan oleh pemerintah atau bank sentral adalah kebijakan moneter. Ini digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian, suku bunga, dan faktor-faktor lainnya yang berkaitan. Tujuannya adalah untuk menjaga harga stabil, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan stabilitas sistem keuangan. Mengatur suku bunga dan intervensi dalam pasar uang untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi dan inflasi adalah dua alat yang umum digunakan oleh kebijakan moneter. Kebijakan moneter negara dipegang sebagian besar oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia.

Kebijakan moneter dapat mempengaruhi UMKM karena pengaruhnya terhadap suku bunga, ketersediaan kredit, nilai tukar, dan inflasi, yang pada gilirirannya memengaruhi biaya pinjaman, akses ke modal, daya saing, dan biaya produksi UMKM.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral. Hasilnya mencakup:

1. Suku Bunga: Sebagai bagian dari kebijakan moneter ketat, bank sentral dapat menaikkan suku bunga, yang dapat membuat pinjaman menjadi lebih mahal bagi UMKM. Ini dapat mengurangi kemampuan UMKM untuk meminjam dan berinvestasi.

2. Inflasi: Kebijakan moneter yang berhasil mengendalikan inflasi dapat membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan menjaga daya beli mata uang dan harga stabil. Inflasi yang rendah cenderung menguntungkan bisnis karena harga barang dan jasa tetap stabil.

3. Nilai Tukar: Perusahaan kecil dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam perdagangan internasional dapat terkena dampak jika perubahan nilai tukar mata uang dilakukan oleh bank sentral. Nilai tukar yang stabil dapat membantu UMKM dalam merencanakan.

4. Akses ke Kredit: Kebijakan moneter yang seimbang dapat membantu lembaga keuangan memberikan pinjaman lebih banyak kepada UMKM. Ini dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan UMKM.

5. Pasar Saham dan Investasi: Kebijakan moneter juga dapat memengaruhi pasar saham dan investasi. Ini dapat berdampak pada perusahaan kecil dan menengah (UMKM) yang terdaftar di bursa saham atau yang mencari investasi eksternal.

6. Keseimbangan Ekonomi Makro: Dengan menerapkan kebijakan moneter yang bijaksana, kondisi ekonomi makro dapat menjadi lebih stabil. Ini dapat menguntungkan usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan kepercayaan dan peluang untuk berkembang.

Penting untuk diingat bahwa dampak kebijakan moneter terhadap UMKM dapat bervariasi tergantung pada situasi ekonomi, jenis kebijakan yang diterapkan, dan sektor bisnis UMKM yang bersangkutan. Bank sentral biasanya berusaha untuk menjaga inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sehingga dampak kebijakan moneter dapat memiliki pro dan kontra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun