Keseimbangan pasar, juga dikenal sebagai equlibrium output, adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Menentukan titik potong pada grafik fungsi permintaan dan penawaran dilakukan untuk menentukan harga dan jumlah barang pada keseimbangan.
Pengeluaran agregat adalah semua jenis pengeluaran yang dilakukan dalam beberapa sektor tertentu, serta perekonomian terbuka atau empat sektor, yaitu sistem ekonomi yang melakukan ekspor dan import dengan negara lain. Oleh karena itu, hubungan antara pengeluaran agregat dan equilibrium output sangat erat karena jika pengeluaran agregat dilakukan oleh rumah tangga, maka equilibrium output akan terjadi.
Perusahaan di seluruh Indonesia berinvestasi dalam membeli barang modal, kemudian mempekerjakan tenaga kerja, gedung, dan peralatan untuk mendukung bisnis mereka, atau dengan kata lain berinvestasi untuk mencari keuntungan. Ini adalah contoh hubungan antara pengeluaran agregat dan equilibrium output. Namun, investasi berdampak pada output dan pendapatan total, serta pendidikan, infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah berinvestasi untuk membantu masyarakat Indonesia, bukan untuk keuntungan pribadi.
pengeluaran total yang telah direncanakan. Sebagai contoh, konsumsi yang tinggi juga akan
Output agregat akan meningkat seiring dengan kenaikan belanja pemerintah.
Tabungan dan investasi ini meningkatkan output total.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H