Mohon tunggu...
Gusti Ayu Widya Sari
Gusti Ayu Widya Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menari, saya cukup ekstrovert untuk melakuakn semua aktifitas saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biomassa di Industri Pertanian: Mengubah Limbah Pertanian Menjadi Sumber energi Terbarukan

13 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 13 Oktober 2024   11:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Biomassa adalah material yang berasal dari organime berupa hewan dan tumbuhan yang sudah mati. Instilah biomassa muncul untuk membedakan energi dari batu bara, minyak bumi,da, sisa-sisa fosil. Dalam pengertianya sebagai energi terbarukan, biomassa diartikan sebagai tanaman, residu, dan hewan yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil. Biomassa dapat dianggap sebagai salah satu solusi dalam menghadapi tantangan krisis energi.

Limbah pertanian sering menjadi momok dalam permasalahan lingkungan. Banyak upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah dan individu untuk mengelolah limbah dari pertanian. Salah satu yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan limbah pertanian adalah dengan menjadikan limbah pertanian menjadi energi terbarukan yaitu biomassa.

Limbah pertanian sebagai biomassa dapat dihasilkan dari bahan-bahan organik yang dihasilkan dari aktivitas pertanian. Limbah ini dapat berupa sekam padi, batang, ranting, daun, daun, dan sisa limbah pengolahan seperti tebu, kulit jagung, dan hasil serutan kayu. Proses pengolahan limbah pertanian menjadi biomassa tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang harus di buang, tetapi juga menyediakan bahan alternatif menggantikan bahan bakar dari fosil.

Pengolahan limbah pertadian dapat dilauakn dengan melibatkan pemansasn atau dengan memanfaatkan mikroorganisme. Dalam peengolaahn limbah dnegan pemanasan, pembakaran langsung untuk menghasilkan panas. Panas ini dapat digunakan untuk pembangkit listrik atau sumber energi panas bagi industri. Cara lain yang dapat diguankan adalah dengan pirolissi yang dimana pemanasan dalam keadaan oksigen yang kecil dan gasifikasi yang merupakan pemanasan dengan suhu tinggi serta diperlukan oksigen yang sedikit.

Pengolahan dengan menggunakan panas tentu memiliki kelemahan yaitu menghasilkan emisi polutan yang berdampak pada pencemaran udara. Untuk itu, selain menggunakan panas dalam pengolahan limbah pertanian menjadi biomassa dapat memanfatakan mikroorganisme. Beberapa proses yang dapat dilakuakn seperti pecernaan anaerobik yang melibatkan mikroorganisme dlam proses penguraian dalam kondisi tanpa oksigen. Metode ini dapt menghasilkan biogas yang dapt digunakan untuk bahan bakar. Selain itu proses fermentasi juga dapat dilakuakn dengan mengubah karbohidrat menjadi bioetanol.

Dalam bebrapa penelitan yang telah dilakukan, banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengolah sampah pertanian menjadi biomaasa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengolah sampah pertanian menjadi bahan bakar. Briket menjadi salah satu bahan bakar yang dapat dibuat dengan menggunakan limbah pertanian. Limbah yang dapat di manfaatkan dalam pembuatan briket seperti sekam padi, serbuk gergaji, dan jerami. Briker sendiri dapat kita gunakan untuk menggantikan penggunaan kayu bakar atau batu bara.

Limbah pertanian yang diolah menjadi biomassa memiliki manfaat terutama sebagai sumber energi terbarukan. Biomassa yang dihasilkan dengan memanfaatkan limbah pertanian dapat diguakan sebagai pengganti bahan bakar fosil yang kita ketahui jumlahnya sudah terbatas. Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, akan berdampak pula pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan, karbon yang dihasilkan dari pembakaran biomassa sama dengan karbon yang diserap tanaman selama pertumbuhan. Selain itu, limbah pertanian juga dapat berkurang dengan mengubah limbah ini menjadi biomassa. Manfaat lainya yang dapat dirasakan para pertanian adalah meningkatnya jumlah pendapatan petani, Pengolahan limbah pertanian memiliki nilai ekonomi bagi petani, para petani dapt menjual sisa-sisa pertanian yang sudah tidak bisa mereka pakai.

Disamping manfaat yang diperoleh petani juga ditemukan tantangan dalam pengolahan limbah pertanian menjadi biomassa. Tantangan tersebut berupa biaya investasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan alat yang digunakan dalam pengolahan limbah pertanian ini perlu meggunakan alat yag mungkin sulit dijangkau oleh penatian kecil. Selain itu kandungan air yang terkandung dalam limbah pertanianjuga mempengaruhi produk. Limbah pertanian sendiri memiliki kandungan air yang ringgi, yang dapat mengurangi efisiensi pembakaran karena memerlukan energi lebih. Tantangan lainay erupa variasi kualtas limbah, yang kita ketahui setiap jenis limbah pertanian memiliki fisik dan  struktur kimia yang berbeda. Hal ini emnajdi tantangan dalam mennetunkan pengolahan yang cocok untuk pengolahan limbah pertaian.

Limbah pertanian memiliki potensi yangs angat besar dalam pembuatan biomassa. Tiak hanya sebagai energi terbarukan tetapi limbah eratnian yang diolah menjadi biomassa juga dapat mengurangi permasalah lingkungan yang terjadi. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat dan tentu saja dengan peran dari masayarakat dan pemerintah, pengolahan limbah peratnian mejadi biomassa dapat memberikan manfaat baik dari segi ekonomis, teknologi, dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun