Mohon tunggu...
Widya KristiyantiPutri
Widya KristiyantiPutri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menyukai dunia pendidikan dan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unej Bangkitkan Rumah Kompos Desa Jelbuk, Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia

23 November 2022   20:00 Diperbarui: 23 November 2022   20:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama kelompok tani Baru Muncul, dosen-dosen dan mahasiswa di rumah kompos. Dokpri


Desa Jelbuk, Kabupaten Jember memiliki potensi budidaya komoditas pertanian pangan, hortikultuira, dan perkebunan. Komoditas pangan yang banyak ditemukan di desa Jelbuk yaitu padi dan jagung, sementara komoditas hortikultura cabai dan semangka, lalu komoditas perkebunan yaitu tembakau. 

Petani desa Jelbuk juga memiliki ternak sapi. Berdasarkan informasi PPL, kecamatan Jelbuk dan Arjasa pada tahun 2018 memiliki potensi ternak sapi sebanyak 8.482 ekor. Pada tahun 2022, khususnya di kelompok tani Baru Muncul, Desa Jelbuk terdapat 129 ekor sapi. Limbah dari kegiatan peternakan tersebut masih belum dimanfaatkan oleh petani. Seringkali kotoran ternak hanya dibuang ke pinggir kali.

Pada tahun 2016-2017, Dinas Pertanian sudah mengembangkan program pembangunan Rumah Kompos di Desa Jelbuk namun tidak dimanfaatkan secara efektif oleh petani. Kelimpahan limbah ternak dan keberadaan rumah kompos menjadi sumber daya yang potensial untuk dikembangkan. 

Limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan beberapa faktor diantaranya "petani yang kurang paham cara mengolahnya, meski mengerti manfaatnya.." terang ketua kelompok tani Baru Muncul, Bapak Rofiq.

Melalui program pengabdian dosen pemula, tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember merencanakan pendampingan kelompok tani Baru Muncul untuk membuat bokashi. Metode yang dilakukan dalam pendampingan ini yaitu sosialisasi, pelatihan, pembuatan pupuk, FGD, dan uji coba. Pengabdian akan dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari bulan Agustus hingga Januari 2022. 

Program diselenggarakan sebagai bagian dari roadmap Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat EMAS (Empowering Agriculturak Society) Fakultas Pertanian yaitu pendampingan kelompok masyarakat pertanian.

Adapun proses sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan meliputi pemberian materi tentang cara pengolahan pupuk organik bokashi padat maupun cair. Pelatihan dan pembuatan pupuk dilakukan langsung di rumah kompos Desa Jelbuk. 

Setelah pupuk dibuat, dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk menampung saran atau masukan demi perkembangan rumah kompos yang lebih baik di masa mendatang. Uji coba pupuk dilakukan di lahan salah satu warga desa. Kegiatan ini secara antusias diikuti oleh beberapa warga desa dan anggota kelompok Tani Baru Muncul.

Pengabdian ini juga dapat terselenggara atas bantuan dan kerjasama dari PPL Kecamatan Jelbuk dan LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Jember. Diharapkan melalui program pengabdian ini warga desa Jelbuk dapat memanfaatkan rumah kompos secara optimal sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia yang semakin mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun