Mohon tunggu...
Widya Permata Sari
Widya Permata Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

Hobi saya membaca novel dan memelihara kelinci

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan dan Seni dalam Pengambilan Keputusan

15 Februari 2023   23:38 Diperbarui: 15 Februari 2023   23:40 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Filosofi Pratap Triloka terdiri dari tiga semboyan yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Sebagai seorang pemimpin kita menjadi teladan, motivator, dan sekaligus fasilitator sehingga kita harus berhati-hati, tidak tergesa-gesa, berpikir secara mendalam dan logis, dan tidak emosional atau mengedepankan perasaan sesaat dalam melakukan suatu pengambilan keputusan, terutama yang terkait dengan kepentingan murid, karena hal yang kita putuskan akan mempengaruhi masa depan murid tersebut

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang akan berpengaruh kepada karakter dan sifatnya terutama dalam hal pengambilan keputusan. Seorang manusia terlahir dengan dasar yang berbeda, mereka memiliki kodrat alam dan kodrat zamannya masing-masing. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi dan membentuk nilai-nilai tersebut. Begitu pula dengan lingkungan masyarakat, seorang anak yang hidup dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan menjadi baik, namun sebagai seorang manusia yang memiliki cipta, rasa dan karsa, kita dapat berpikir mana nilai-nilai yang baik dan tidak baik, mana lingkugan yang baik dan tidak baik sehingga kita berusaha untuk terus belajar dan berlatih agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan, sehingga keputusan yang diambil merupakan yang terbaik dan akan bermanfaat bagi semua pihak.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi tentang coaching pada modul 2.3 memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi saya. Dengan materi coaching ini kita berlatih untuk melakukan refleksi bersama rekan guru lain dengan menggunakan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana dan Tanggungjawab). Kegiatan coaching ini merupakan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan memberdayakan rekan sejawat (coachee) untuk mampu menganalisis permasalahan yang sedang dialami secara mendalam. Melalui kegiatan ini kita sebagai coach belajar untuk membantu dan memfasilitasi coache  untuk mengembangkan kemandirian karena membangun kesadaran coachee untuk menggunakan data yang akan memvalidasi evaluasi dirinya dan pada akhirnya solusi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan diri coachee dalam rangka perbaikan ke depannya.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang pemimpin perlu memahami lima kompetensi sosial emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, sehingga dapat menerapkannya dalam berbagai kegiatan. Terkait dengan pengambilan keputusan dalam masalah dilemma etika, seorang pemimpin harus menerapkan kompetensi sosial emosional terlebih dahulu agar tidak tergesa-gesa dalam melakukan pengambilan keputusan. Dalam menyelesaikan permasalahan dilemma etika, seorang pemimpin perlu untuk hadir secara penuh (mindfulness), berlatih untuk mengendalikan diri, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta kesejahteraan psikologis (well-being) akan tercipta, dan dengan demikian pengambilan keputusan yang dilakukan akan tepat sesuai dengan yang diharapkan.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Seorang pendidik pastinya memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang diyakininya dan nilai-nilai ini senantiasa dijadikan pertimbangan terutama dalam hal penyelesaian studi kasus yang berkaitan dengan moral dan etika. Oleh karena itu setiap menghadapi suatu kasus seorang pendidik mengidentifikasi terlebih dahulu nilai-nilai kebajikan yang tidak sesuai dengan kasus tersebut dan kemudian menganalisis solusi terbaik untuk mengatasinya.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dalam melakukan pengambilan keputusan tentunya hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah kepentingan murid, serta nilai-nilai kebajikan. Biasanya seorang pemimpin mengalami dilemma ketika nilai-nilai tersebut saling bertentangan atau ketika kasus tersebut menyangkut kepentingan orang banyak. Kita tidak dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak namun dalam pengambilan keputusan berdasarkan 3 prinsip yang dipilih biasanya berpikir berbasis hasil akhir, yaitu keputusan yang terbaik dari yang baik yang dapat menjaga terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Kemudian kita juga harus menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan runut yaitu:

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
  • Pengujian benar dan salah
  • Pengujian paradigm benar lawan benar
  • Melakukan prinsip resolusi
  • Investigasi opsi trilemma
  • Buat keputusan
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan

  • Dengan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan ini diharapkan keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan
  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada di lingkungan saya adalah sosial budaya nya, dimana masyarakat di lingkungan saya memiliki sikap individualis, nilai-nilai gotong royong dan kebersamaannya sudah jauh berkurang. Hal ini disebabkan karena tuntutan ekonomi sehingga mereka sibuk bekerja dan hanya memiliki waktu yang sedikit untuk bersosialisasi dengan warga lain. Kemudian wilayah kami yang dekat dengan kota Jakarta dimana kebanyakan sukunya adalah betawi, karakter masyarakatnya lugas dalam berbicara. Oleh karena itu ketika ada kasus dilemma etika yang terjadi di sekolah, maka sebagai pemimpin harus berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Kita harus menganalisis 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip dilemma etika dan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan terlebih dahlu, mengumpulkan data-data yang relevan, mengdentifikasi pihak-pihak yang terlibat dan meminta saran serta masukan dari tokoh masyarakat yang ada di lingkungan sekolah.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Dalam menerapkan pembelajaran yang memerdekan murid, kita harus mengedepankan kepentingan murid. Kita harus dapat memfasilitasi dan memberikan pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan untuk murid. Untuk itu kita perlu melakukan asesmen terkait kebutuhan murid, kita juga perlu berkolaborasi dengan murid dan rekan guru lain dalam merencanakan pembelajaran, metode apa yang dipilih, bagaimana proses pembelajarannya, dan bentuk evaluasi disesuaikan dengan profil belajar murid. Kita juga perlu berkolaborasi dengan murid dan rekan guru lain dalam hal melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan apakah sudah sesuai atau perlu perbaikan ke depannya. Pengambilan keputusan terkait pembelajaran harus didasarkan pada terwujudnya merdeka belajar.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran didalam melakukan pengambilan keputusan terutama yang terkait dengan kepentingan murid harus dilakukan dengan hati-hati, dengan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan secara benar, karena keputusan yang diambil akan berdampak pada masa depan murid. Dampak dari keputusan tersebut memang tidak langsung terlihat akan tetapi setelah beberapa tahun dampaknya baru terlihat dan jika keputusan yang diambil kurang tepat akbatnya akan merugikan murid

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
  • Kesimpulannya adalah kita perlu melatih keterampilan dalam pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengujian secara konsisten dan pengambilan keputusan yang dilakukan harus mengedepankan kepentingan murid karena guru merupakan pemimpin pembelajaran yang berperan sebagai teladan, motivator dan fasilitator. Kemudian kita juga perlu mengukur efektifitas dalam pengambilan keputusan yang sudah dilakukan yaitu dengan melakukan refleksi terkait keputusan yang sudah diambil, bagaimana dampaknya dan hal ini dapat dijadikan dasar atau pengalaman ke untuk masa yang akan datang.
  • Dalam melakukan pengambilan keputusan yang berupa dilema etika, hal yang akan saya lakukan pertama kali adalah mengidentifikasi latar belakang dari kasus tersebut, dengan cara mengumpulkan data, berkolaborasi dengan pihak lain yang terlibat, mengidentifikasi nilai-nilai kebajikan yang saling bertentangan, menerapkan prinsip pengambilan keputusan yang sesuai dan melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan secara tepat dan benar, dan terakhir melakukan refleksi terkait keputusan yang sudah di ambil

 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun