Mohon tunggu...
Widyanto Sila Hasta
Widyanto Sila Hasta Mohon Tunggu... Dosen - Guru Agama Buddha & Dosen Akuntansi

Apabila suatu jalan sudah dipilih, walau bagaimana sulitnya perjalanan itu harus dijalani sampai selesai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keadaan Setelah Moksa Atau Nirvana

21 September 2024   08:17 Diperbarui: 21 September 2024   08:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Moksa dalam istilah Buddhism biasanya disebut mencapai Maha Parinirvana atau pencapaian Nirvana. Moksa adalah tujuan tertinggi dalam Buddhism karena apabila seseorang mencapai Moksa maka Batinnya tidak akan terlahir di alam manapun baik itu alam surga maupun alam neraka.

Lantas apa yang terjadi setelah seseorang mencapai moksa? Dalam Buddhism Theravada pencapaian moksa (Nibbana) diibaratkan api yang padam karena sumbu dan minyak habis terbakar, jadi pencapaian kekosongan atau ketiadaan apapun.

Konsep Nibbana/Nirvana dalam Buddhism Mahayana ada sedikit berbeda dengan konsep Theravada tetapi dalam konsep kokosongan intinya adalah sama. Dalam Buddhism Mahayana pencapaian Nirvana lebih komplek karena seseorang Bodhisattva ataupun Buddha tidak mesti mencapai Nirvana artinya dia bisa menunda Nirvana dan menetap dulu di Alam Sukhavati sebelum Nirvana (Moksa), tetapi suatu saat nanti semua Buddha pasti akan Moksa (Nirvana).

Kemanakah batin setelah moksa? Apabila seseorang Arahat atau Buddha mencapai Moksa (Nirvana) maka batin akan mengalami ketenangan yang abadi, ibarat Hukum Fisika yang tidak berwujud tetapi mengatur semua fisik di alam semesta ini, seperti Hukum Biologi yang tidak berwujud tetapi mengatur semua perkembangan makhluk di alam semesta ini, seperti Hukum Karma yang tidak berwujud tetapi mengatur semua program kehidupan makhluk. Demikianlah batin mencapai ketenangan dan bersatu dengan hukum alam tersebut, begitulah keadaan setelah Moksa.

Untuk mencapai Moksa, seseorang harus membersihkan batinnya dari kekotoran batin yakni Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian), Moha (kebodohan), Mana (kesombongan), Vicikitsa (keraguan). Cara membersihkan kekotoran batin ini bisa dengan cara melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan (Hasta Arya Marga) atau Paramita-Paramita.

Semoga renungan Dharma membawakan karma baik untuk keluarga-keluarga kita. Semoga kekuatan karma baik memberikan berkah kepada diri, keluarga dan orang-orang disekitar kita.

Namo Teyata om gate gate paragate parasamgate Bodhi Svaha....

Penulis:
Widyanto Sila Hasta, S.E., S.Pd.B., M.Ak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun