Mohon tunggu...
Widya Manoch
Widya Manoch Mohon Tunggu... -

Writer, young and need information to fill my day :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluh Kamu

9 Desember 2010   16:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau berbicara apa yg kau rasa.

Berteriak tak beraturan.
Bagai batu yg berbenturan.

Bising.

Dingin, kau bilang panas.
Malam, kau minta siang.
Hujan, kau teriak gersang.

Sedikitkah otakmu?
Hingga tak mampu menjaga omonganmu.

Keluh mengeluh.
Setiap waktu.

Mungkin Tuhan dan para malaikat maklum akan tingkahmu.

Tapi,
hei..
Jangan berharap aku berubah menjadi Tuhan atau malaikat.
Tak sadar kau?
Keluhanmu membuat hidupmu lebih menderita.

Tak ceria.
Kusam.
Hingga kapan kau mau membuat hidupmu hitam pekat hanya karna ulah keluhanmu itu?

Coba diam.

Rasakan.

Betapa indah hidupmu jika kau berhenti mengeluh dan mencoba tersenyum di atas masalahmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun