Semenjak mewabahnya virus corona yang kini menjadi permasalahan dunia saat ini . sistem pendidikan di Indonesia pun mulai berantakan. Sistem pembalajaran daring yang kini dibilang tidak efektif dilakukan.
Bagaimana tidak? Akses internet tidak selalu memadai di setiap daerahnya. Belum lagi faktor ekonomi keluarga yang membuat salah satu kendala pembelajaran daring saat ini.
Umumnya, pendidikan dilakukan melalui tatap muka secara langsung antara murid dan guru sehingga adanya kesinambungan anatar guru dan sang anak. Tetapi semenjak mewabahnya virus covid 19 peran guru kini digantikan oleh orangtua yang berperan sangat penting. Disinilah diperlukannya bimbingan orangtua kepada sang anak.
Hingga kini pembelajaran daring yang dilakukan masih terdapat banyak kesulitan kesulitan yang dihadapi oleh orangtua, salah satu faktornya yaitu :
1. Faktor Ekonomi Keluarga yang sangar Rendah
Tak semua orang memiliki nasib dan rezeki yang sama. terkadang ada pula keluarga yang tidak berkecukupan ekonominya, sementara pembelajaran daring mengharuskan orangtua mempunyai smartphone guna kelancaran pendidikan anaknya , ini adalah salah satu faktor penghalang yang terbesar saat ini.
Terkadang, ekonomi menjadi salah satu faktor penentu dalam pendidikan sang anak. Ada orangtua yang tidak berkecukupan tidak mampu menyekolahkan sang anak. Ada pula yang ekonominya cukup buat sekolah saja , bahkan ada pula yang untuk makan saja pas- pas an sehingga pendidikan anaknya tidak terlaksana dengan baik.
Di era Pandemi ini, banyak orangtua yang mengeluh, yang saya dengar seperti, "buat makan saja susah, gimana lagi mau beli paket internet, online-online ini susah yang belajar mamaknya bukan anaknya," ujar orangtua dari salah satu wali murid tempat saya mengajar.Â
Masih banyak lagi celotehan yang disuarakan dari para orangtua. Pembelajaran daring kini semakin membingungkan buat para orangtua . Terlebih lagi buat orang tua yang masih awam dan tidak mengerti sama sekali tentang pendidikan.Â
2. Akses Internet yang tidak Memadai
Sebagian wilayah di Indonesia tak semuanya mendapat akses internet yang layak . Masih banyak di pelosok desa yang tidak memiliki akses internet yang bagus, mereka mesti berjalan menuju kota untuk mendapat internet yang bagus, sehingga pemebelajaran daring yang ada di daerah terpencil kurang mefektif dilakukan.
