“ Sunblok SPV 30 mbak…” gadis itu meminta produk yang ia inginkan “ Dengan moisturizer atau regular..? pramuniaga Apotik tersebut melayani dengan ramah. “ yang Regular aja deh…. ” “ Rp. 58.00 ada yang lain mbak?... “ tidak…” “ terima kasih…” Gadis itu bergegas melangkah keluar apotik, di depan pintu ia hampir saja bertabrakan dengan seseorang… “ oh.. maaf…” ia tak menyadari telepon genggamnya terjatuh di karpet tebal yang melapisi apotek tersebut.. kakinya tetap melangkah menuju taxi yang sudah menunggunya. “ mas… ini hp nya mbak yang tadi tabrakan dengan masnya…” seorang ibu yang rupanya melihat kejadian tersebut menyerahkan HP merek terkenal itu kepada lelaki yang ada di depannya. “ lho, kok diberikan saya bu.. saya juga tidak kenal sama gadis tadi..” laki laki itu agak kebingungan. “ ya terserah mas.., kalo nggak.. serahkan ke polisi aja deh… “ si ibu memberi solusi. Laki laki itu tersenyum. Bagus juga kalau semua warga Negara jujur seperti ibu ini. “ Ya bu.. kebetulan saya anggota polisi.. ia menunjukan kartu tanda anggotanya kepada ibu tersebut. nanti saya serahkan ke polsek setempat biar di simpan di sana. Terima kasih ya bu… ****** Di dalam mobil Abi membolak balik HP tersebut, di bukanya tombol kunci dan tampilan wallpapernya membuat ia tersenyum… hmm.. cantik juga pemilik HP ini.. biarlah nanti saya urus sendiri kalau perlu saya antar sendiri ke rumah pemiliknya…he.he.he.. dimasukannya HP tersebut ke dashboard.. nanti malam akan kulihat lagi.. barangkali ada petunjuk… dimana aku bisa mengembalikan barang ini dan bertemu pemiliknya tentu saja…!!!! “ 29..29.. masuk.. panggilan …………….” “ 29… siap meluncur…….” ****** Sambil bersenandung kecil ia memandang hamparan lautan lepas.. ia menghirup segarnya udara yang bersih dari polusi kendaraan.. senyumnya menandakan kepuasan bathinnya bersorak girang…. Ah… nikmatnya sebuah kebebasan….. Gadis itu hanya mengenakan celana pendek dan t-sirt warna putih.. wajahnya biasa biasa saja terkesan polos dan lugu tetapi senyumnya lembut dan menawan… seakan tak ingin meninggalkan pantai yang sepi itu ia tetap berdiri di atas batu karang masih menatap birunya air laut yang menyegarkah hatinya.. seakan menyiram dadanya hingga relung hati yang terdalam… ahh…segaaaarrrr…. Sejak pagi Alya di pantai pulau terpencil itu, sebuah pulau yang jauh dari keramaian kota, ia membangun sebuah villa nan indah di atas bukitnya..dari sana ia bisa terus memandang laut yang sangat dicintainya.. Alya membuka surat kabar..hmm, ia bosan dengan pemberitaan tentang pembunuhan seorang pengusaha terkenal yang sampai saat ini belum terkuak siapa pembunuhnya. Alya melemparkan Koran itu di meja.. malas membaca..!! Diraihnya remout control dan dengan cekatan dipilihnya chanel tv yang menyajikan hiburan, musik … kali ini ia menikmati.. Beberapa saat kemudian ia melompat… haah…dimana barang itu??.. ia berlari ke kamarnya… dibukanya tas berwarna biru.. dibongkarnya semua isi tas tersebut, namun tak diketemukannya benda yang ia cari… huft.. mengapa ia bisa lupa?? Pantas saja selama dua hari ini ia tak menerima telpon dari Amira, Arlina dan sahabat sahabat lainnya… hmmm… bagaimana ini… hanya HP itu satu satunya benda yang menghubungkan dirinya dengan dunia nyata tanpa adanya kebusukan, .. kepalsuan .. kemunafikan.. panti asuhan yang di biayainya, keluarga keluarga miskin yang di berinya tunjangan.. dan sederet nama nama yang sangat membutuhkan bantuan finansialnya… ya tuhan… bagaimaa ini?... ***** Abi termenung memikirkan kasus yang ia hadapi… otaknya berfikir keras. Siapa pelaku pembunuhan pengusaha itu? Andree Hansen pria berumur 40 tahun itu terkenal dengan kesuksesannya membangun bisnis di Negara ini, tidak itu saja ia juga terkenal akan kebaikan dan kedermawanannya. Dalam setiap kesempatan Andree selalu tampil bersahaja dan kharismatik sehingga kecil kemungkinan ia mempunyai musuh. Memang tidak dipungkiri bahwa persaingan di dunia bisnis itu sangat keras, namun dalam kasus ini sudah dipastikan tidak ada motif persaingan bisnis.. ahh.. pria itu melepas topi dan menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Aku akan mulai dari awal.. mungkin ada persoalan yang belum terkuak mengingat investigasi dengan keluarganya belum maksimal karna masih dalam kondisi berkabung. Polisi muda itu menatap layar computer mengamati data dan bukti bukti pembunuhan dari TKP yang sampai hari ini belum menemukan titik terang. Sangat halus!!....mengapa si pembunuh menginginkan kematian Andree, bagaimana bisa si pembunuh memasukan racun yang bisa menghabisi pria itu perlahan lahan sampai ajalnya menjemput. Mengapa si pembunuh tidak menembak atau menusuk saja sehingga mudah baginya untuk mengungkap kasus ini. AKBP Abimanyu sedang memeriksa laporan kasus pembunuhan ketika tiba tiba pintu ruang kerjanya terbuka.. Bribda Arga masuk dengan membawa beberapa foto dan laporan visum dari dokter. “ kemungkinan korban telah melakukan hubungan badan beberapa jam sebelum kematiannya..pak.. padahal istrinya berada di Australia dua hari sebelum kematiannya . Pagi hari sebelum kematiannya, korban melakukan kegiatan rutin di kantor, makan siang dan rapat di hotel Prahyangan dan makan malam di Restauran Atlantis, kemudian pulang .. ” Abi meraih foto foto dan laporan di meja…. “ hanya ada kesempatan setelah rapat sampai dengan makan malam.. jam berapa rapat selesai ?..” Abi bertanya sambil membolak balik laporan itu. “ sekitar pukul 16.00 wib.. namun sopirnya mengantarkan korban ke Restaurant Atlantis untuk dinner tepat pukul 19.30 wib..” “ ada laporan kegiatan setelah rapat dan sebelum dinner?..” Abi menyalakan sebatang rokok… “ Briptu Mirian yang mencari datanya, pak.. tapi hari ini belum kelihatan…” Tiba tiba dari arah pintu masuk seorang Polwan .. ” pagi ndan, maaf saya agak telat..” “ halaaah… kebiasaan… masih gadis aja telat terus… apalagi sudah punya anak …bisa minta pensiun dini… he.he.he..” Arga mengejek rekan kerjanya. “ Sorry, bro… gue di panggil ke Mabes.. kayaknya mo mutasi lagi nich…” “ mo di lempar kemana ..?” Abi menimpali “ kayaknya di kepulauan seba, pak… huft… jadi suku terasing deh…” Tak ingin berlama lama Abi langsung menanyakan laporan kasusnya. “ yap, mulai pukul 16.00 mobil dan sopir korban tetap menunggu di hotel bahkan sang sopir sempat pergi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari hotel tersebut numpang tidur sambil menunggu telpon dari korban. Dalam kurun waktu kira kira tiga jam dari seorang porter saya menemukan bukti baru bahwa korban keluar dari hotel dijemput oleh seorang wanita yang mengendarai mobil Jaguar warna hitam dengan nomor polisi B 444 LA atas nama Andree Hansen. Namun tidak ada saksi yang melihat wajah wanita itu dengan jelas hanya ciri cirinya memakai kerudung dan kaca mata hitam, tinggi badan dan ciri ciri lain tidak diketahui karna wanita tersebut tidak keluar dari mobil. Kesimpulan saya korban dan wanita itu telah menjalin hubungan cukup lama terbukti dari kepemilikan mobil yang di beli setahun sebelumnya. “ Mirian menjelaskan panjang lebar. “ hmmm…tiga jam waktu yang cukup….OK, cari wanita itu….” Abi memerintahkan anak buahnya. “ siap, komandan!!!…” Keduanya segera keluar ruangan. ***** Alya tidak juga mampu memejamkan matanya… hatinya galau… belum lupa dari ingatannya pagi itu ketika ia membuat janji bertemu setelah makan siang.. tak sabar rasanya ia ingin mengatakan yang sebenarnya… apakah ini berita gembira atau malapetaka. Ya… Alya adalah simpanan seorang Andree Hansen yang telah mengangkatnya dari kehidupan kotor. Memang sebelum ini hidupnya tak lebih dari sebuah sampah yang di hindari oleh setiap orang, yang dibuang karna dipandang menjijikan. Sudah dua tahun ia tinggalkan profesi sebagai penari striptease.. ia tak lagi telanjang dan menari di depan para lelaki penggila tubuh indahnya.. ia tak harus menahan perih di dadanya ketika para lelaki itu memasukan lembaran ratusan ribuan di sela sela payudaranya.. Andree telah mengangkatnya sebagai seorang saudara. Namun siapa yang tidak tergoda dengan Alya??.. gadis itu ayu.. tiada ragu.. pesonanya begitu indah.. dan ketika setan berbalut kesenangan datang.. Andree tak mampu menghalang.. ia larut dalam keindahan dan kenikmatan itu…Andree tak lagi sebagai saudara pelindung Alya.. ia justru menjerumuskan gadis itu ke dalam sebuah konspirasi yang berwujut lobi… dalam setiap kesepakatan yang dibuat demi meningkatkan kemajuan kerajaan bisnisnya Alya selalu menjadi tumbal kesepakatan itu.. sudah tak terhitung berapa orang penguasa bisnis, pejabat, dan penikmat harta dan kekuasaan di Negara ini menjamah tubuhnya.. menikmati kehancuran jiwanya… Andree Hansen… Kau kejam.. kau pantas mati mengenaskan… kau pantas merasakan kesakitan yang berujung kematian... kau pantas mendapatkannya… biarlah anak yang ku kandung ini menjadi kenangan buruk ibunya… akan ku sayang dia.. akan kubesarkan dia.. tak akan pernah kutunjukan siapapun bahwa dia anakmu…. ****** “Info terbaru pak, Mirian duduk di depan Abi di susul Arga… ketiga anak muda tersebut membicaakan sesuatu yang sangat rumit kelihatannya… “ jadi ini foto wanita itu…” Abi memandangi foto itu dengan seksama. Ia merasa mengenal wanita dalam foto itu… “ cantik, boss… nggak usah dipelototin seperti itu…” Arga menggoda sang komandan. Tiba tiba Abi berdiri dan meninggalkan ruangan.. diikuti oleh keheranan kedua anak buahnya… Abi keluar dari gedung utama menuju tempat parkir. Setelah membuka pintu mobil ia mengambil sesuatu dari dalam dashboard.. HP itu.. dibukanya tombol kunci.. di cocokannya foto yang ia bawa dengan wallpaper yang ada di HP tersebut… mereka orang yang sama… wanita simpanan Andree Hansen…dan gadis manis pemilik HP itu..!!!! (who is the murderer...???)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H