Mohon tunggu...
Dongeng

Ikan Mas

9 Februari 2016   22:35 Diperbarui: 9 Februari 2016   22:42 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kalian tau cerita ikan mas? cerita ikan mas berasal dari daerah jawa timur dan biasanya diceritakan sewaktu kita semua di taman kanak-kanak. cerita ini berawal dari...

Ikan Mas

       Dahulu kala hidup seorang gadis bernama Bawang Putih. Ia hidup bahagia dengan kedua orang tuanya. Namun, seketika suatu kemalangan menimpa keluarga bahagia tersebut. Sang bunda jatuh sakit yang berakhir menuju kematian. Bawang putih dan ayahnya pun dirundung sedih.

       Kemudian sang ayah merasa kasihan melihat putri kesayangang beliau kesepian. ia pun meminang seorang janda dengan seorang anak perempuan. Diajaklah mereka tinggal bersama. Selang beberapa hari tinggal bersama sang ayah memutuskan untuk pergi merantau mencari nafkah. Ditinggalkanlah mereka. Begitu sang ayah pergi, hidup Bawang Putih begitu sengsara, ia diperlakukan layaknya pembantu oleh ibu tiri dan kakak tirinya yang bernama Bawang Merah.

      Suatu hari ketika Bawang Putih pergi mencuci disungai ada seekor ikan emas yang tiba-tiba berbicara kepadanya. terkejutlah dia sehingga semua cucian yang telah dicuci kembali kotor. Namun, karena kejadian itulah mereka menjadi sahabat. Hari-hari sedih Bawang Putih berubah menjadi bahagia begitu bertemu dengan sang Ikan Mas yang selalu bercanda gurau dan menghibur.

      Suatu hari sebuah berita duka datang, sang ayah yang sangat ia disayangi meninggal dunia. Dunia terasa hampa dan Bawang Putih berlari menuju hutan tempat ikan mas tinggal. Ia menangis…

      Keesokan hari nya Bawang Puth melanjutkan rutinitasnya dan ketika ia mencuci ia sangat senag bernyanyi sebagai penghibur hati, ikan mas juga senang mendengar nyanyian merdu Bawang Putih. Tanpa disengaja ada eorang pangeran mendengar nyanyian lembut Bawang Putih dan begitu ia melihat sosoknya, seketika ia jatuh hati pada Bawang Putih.

     Sedangkan di istana, Sang Raja sedang sakit-sakitan dan hanya ada satu obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut yakni daun emas. Demi kesembuhan baginda raja semua orang dikerahkan untuk mencari tumbuhan tersebut. sang pangeran juga menawarkan akan mengabulkan satu permohonan bagi siapa pun yang dapat menemukan daun emas tersebut.

     Selang beberapa hari, di tempat Bawang Putih. Ikan Mas satu-satunya teman Bawang Putih yang akhirnya ia putuskan untuk diajak pulang, disembelih dan dimakan oleh Bawang Merah. Bawang putih kembali bersedih namun, ia memutuskan untuk tetap tabah dan mengubur sisa – sisa tulang Sang Ikan dihalaman depan rumah.

      Dalam sekejab tumbuhlah tanaman dengan daun emas, yang hanya apat dicabut oleh pemiliknya. Selang beberapa saat seorang prajurit yang dalam misi mencari daun emas menemukan apa yang mereka cari di halaman rumah Bawang Putih. Dicabutlah tanaman  tersebut dan Bawang Putih menikah dengan Sang Pangeran mereka hidup bahagia selamanya.

Nilai Moral:

      Bersakit-sakit dahulu, Bersenang senang kemudian. Setelah hari hari penuh penyengsaraan, mulai dari kehilangan ibunda tercinta lalu diperlakukan selayaknya pembantu oleh ibu tiri dan saudara tirinya bawang merah. Sebuah kebahagiaan kecil muncul, ia bertemu ikan mas yang nanti menjadi sahabatnya. Namun, setelah kejadian tersebut sang ayah menyusul sang istri dan meninggalkan bawang putih. tak lama kemudian ia bertemu seorang pangeran yang tampan dan baik hati.

      Untuk ketiga kalinya sang ikan mas pergi meninggalkan bawang putih, kali ini benar-benar sendirian. Tetapi, ikan mas meninggalkan sebuah kado perpisahan yani pohon dangan daun emas. Dimana nanti nya karena daun emas tersebut bawang putih dan pangeran menikah. Hidup bahagia selamanya.

Nilai Budaya :

    Cerita ini berasal dari daerah Jawa Timur sehingga lagu yang dinyanyikan berjudul "lir-ilir" dan bahasa yang digunakan masih berupa bahasa jawa krama alus. Kemudian cerita ini bersifat istanasentris dimana ia menceritakan mengenai secukil kehidupan istana.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun