Mohon tunggu...
Widya Ayu Salsabila
Widya Ayu Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Engineering Physics Student at Bandung Institute of Technology

Engineering Physics Student at Bandung Institute of Technology and Renewable Energy Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transisi Energi Jadi Salah Satu Fokus G20, Anak Muda Bisa Apa?

19 Februari 2022   12:27 Diperbarui: 19 Februari 2022   12:41 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembacaan "Declaration of Youth Movement for G20 Energy Transition" (sumber: Youtube Kementerian ESDM)

Anak muda telah menyerukan dukungan dengan pembacaan dan penandatanganan "Declaration of Youth Movement for G20 Energy Transition". Deklarasi tersebut dibacakan oleh tiga perwakilan anak muda yaitu Zagy Yakana Berian (Founder Society of Renewable Energy), Duwi Pratiwi (Community Outreach Manager Energy Academy Indonesia), dan Robi Juandry (Sekretaris Jendral Dewan Energi Mahasiswa). Momen ini memperlihatkan komitmen anak muda untuk memberikan kontribusi nyata pada Presidensi G20 Indonesia di bidang transisi energi. Lantas, kontribusi apa yang bisa kalian lakukan?


Pada tanggal 8 Februari 2022, acara Youth Movement for G20 Energy Transition dilaksanakan sebagai bentuk dukungan anak muda untuk Energy Transition Working Group (ETWG). Dalam acara tersebut, dihadirkan beberapa narasumber yang memaparkan fokus isu transisi energi pada Presidensi G20 Indonesia dan pentingnya peran anak muda untuk membantu menyukseskannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Hari selaku Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, "Indonesia menganut pendekatan multistakeholder dalam pembangunan berkelanjutan yang melibatkan tidak hanya pemerintah melainkan juga swasta, akademisi, dan komunitas publik, termasuk generasi muda".

Deklarasi anak muda yang merupakan salah satu mata acara utama, berisi komitmen atas tiga hal. Pertama, meningkatkan kesadaran dan advokasi dalam transisi energi dan aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Kedua, menciptakan ruang bagi pemuda untuk berkontribusi secara proaktif mendorong transisi energi dan aksi mitigasi perubahan iklim, pada semua forum publik. Ketiga, meningkatkan kontribusi nyata dalam program transisi energi dan aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia.


Kontribusi anak muda dalam bidang energi bersih sendiri sudah tidak jarang lagi kita dengar. Salah satu yang saat ini sedang menjamur adalah start-up di bidang energi bersih. Tercatat sudah ada start-up yang bergerak di bidang bioenergy development, rural electricity services, rooftop photovoltaic, waste to energy, electric vehicle, energy storage, renewables data management, hingga efficient energy equipment. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga mendorong dan menyatakan siap mendukung para anak muda untuk mengembangkan start-up energi bersih dari segi politik dan pendanaan. Oleh karena itu, bagi kalian yang memang memiliki inovasi untuk memecahkan masalah energi tidak perlu takut-takut lagi untuk memulai bergabung di start-up energi atau bahkan merintis dari nol.


Selain itu, banyak juga program-program bentukan KESDM yang dapat menjadi wadah untuk calon aktivis muda. Salah satunya adalah GERILYA (Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya) yang mengajak mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam rangka peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menuju net zero emission. GERILYA telah berhasil melahirkan 52 aktivis energi pada batch pertama dan siap untuk mendidik 57 mahasiswa pada batch kedua. Program GERILYA mengajak mahasiswa untuk belajar mengenai PLTS dari segi desain, instalasi, hingga pemasaran selama kurang lebih 2 bulan course sebelum disebar ke beberapa perusahaan mitra untuk turun langsung dalam team based project selama 4 bulan. Untuk mahasiswa yang punya passion dan ingin ambil peran dalam percepatan transisi energi, program ini pastinya menarik sekali untuk dicoba.


Kalian yang merasa tidak memiliki keahlian atau kurang pengetahuan tentang energi terbarukan, jangan khawatir. Kalian juga tetap bisa ikut berkontribusi dalam menyukseskan transisi energi. Cara paling mudah adalah menjadi influencer setidaknya untuk tetangga di satu RT. Follow, comment, dan share sudah menjadi budaya anak muda di zaman media sosial. Budaya ini bisa kalian manfaatkan untuk mengikuti perkembangan isu transisi energi dari kanal youtube, instagram, twitter, hingga tiktok. Pastinya cari dari sumber yang terpercaya ya. Sebar informasi transisi energi di media sosial kalian termasuk grup whatsapp keluarga dan RT supaya meyakinkan mereka untuk memasang PLTS atap di rumah masing-masing. Jadilah ambasador transisi energi di lingkungan rumah kalian!


Masih banyak kontribusi lainnya yang bisa kalian lakukan untuk mendukung transisi energi. Mulai dari hal sederhana seperti memperkenalkan energi transisi ke keluarga hingga turun langsung membuat project PLTS. Semua hal tersebut akan membantu untuk menyukseskan gerakan Transisi Energi di Presidensi G20 Indonesia dan harapannya terus berlanjut. Oleh karena itu, saya, kamu, kita para anak muda, mari tunjukkan kontribusi di energi transisi dengan kemampuan dan cara masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun