Mohon tunggu...
Widya Priyeni Yuliska
Widya Priyeni Yuliska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Metode Gleen Doman Dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini

23 Oktober 2022   14:11 Diperbarui: 23 Oktober 2022   14:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                  Oleh: Widya Priyeni Yuliska

                 Mahasiswa Departemen Pls

Seperti yang kita tahui bahwa kemampuan membaca pada anak usia dini masih rendah karena, banyak guru atau orang tua masih menggunakan metode konvensional, yaitu meningkatkan kemampuan membaca masih dengan menggunakan buku latihan membaca dengan cara mengeja dan kegiatan belajarnya bersifat klasikal. Metode mengeja mengakibatkan anak mudah bosan serta mudah mengeluh akhirnya anak merasa bosan sehingga konsentrasi anak juga terganggu. Metode ini mengarahkan para guru atau orang tua buat memberikan pembelajaran membaca menyenangkan karena melibatkan unsur bermain didalamnya. Situasi ini sesuai dengan prinsip belajar buat anak usia dini yaitu bermain sambal belajar. Aspek lain yang dapat dikembangkan dari metode ini adalah kemampuan menyimak anak usia dini.

Meningkatkan kemampuan membaca dalam anak usia dini sangatlah penting sebab hal ini ialah langkah awal untuk menjadikan bekal pada jenjang selanjutnya. Minat dan kebiasaan membaca tentu saja tidak dapat dimiliki dalam waktu singkat, pengembangan minat dan pembiasaan membaca harus di mulai sejak dini. Orang tua, guru-guru terutama di tingkat Kelompok Bermin, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, memiliki peranan yang sangat menentukan dalam meningkatkan kemampuan minat dan kebiasaan membaca. Tempat untuk meningkatkan kemampuan membaca yang terbaik adalah di rumah, orang tua berperan penting dalam menstimulus minat dan kebiasaan membaca anak. Namun di zaman sekarang ini banyak orang tua yang keduanya bekerja sehingga peran mereka digantikan oleh para guru di sekolah.

Kegiatan membaca sebagai sebuah kegiatan yang sangat menentukan dalam kehidupan sekolah anak. Semuanya dimulai dengan membaca, oleh karena itu agar mampu melakukan tugas-tugas mereka di sekolah maka orang tua atau guru harus mempersiapkan anak untuk bisa membaca. Kemampuan membaca merupakan hal yang sulit atau dilarang, namun bagiamana guru atau orang tua bisa merancang dan menerapkan metode membaca yang tepat dan efektif tapi tidak melanggar prinsip belajar bagi anak usia dini.  Mengajar anak usia dini tidak sama dengan mengajar orang dewasa, mereka kasih sayang dan jangan berada dalam tekanan. Dan untuk itu orang tua atau guru harus menemukan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini.

Metode membaca gleen doman adalah metode membaca cepat menggunakan kartu yang berisi kata yang biasa disebut flash card. Kartu kata yang digunakan tersebut berukuran 50x15 cm dengan tulisan yang berwarna. Kartu tesebut dibacakan secara cepat di hadapan anak dan dilakukan secara berulang. Metode gleen doman adalah dengan langsung membaca kata yang bermakna. Sehingga dari kata yang bermakna, anak-anak dapat membaca rangkaian huruf (suku kata/kata/kalimat). Metode  ini digunakan untuk membantu anak supaya bisa stimulasi, merangsang otak agar anak bisa menjadi pandai dan terlatih sejak usia dini. Ini adalah sebuah metode menggunakan kartu-kartu dengan berbagai ukuran tulisan yang pada akhirnya akan membantu anak usia dini memmbaca dengan mengingat hurufnya. Pada tahapan dalam metode ini mengajarkan a) istilah-istilah tunggal, b) gabungan dua kata, c) kalimat singkat/sederhana, d) kalimat panjang dan e) buku-buku. Kemampuan menyimak dalam metode ini dilihat dari kegiatan a) pandangan anak pada guru atau orang tua, b) konsentrasi anak tidak terbagi, c) anak bisa mengidentifikasi unsur-unsur informasi yang diberikan guru, d)  anak bisa menjawab pertanyaan dengan benar, e) anak dapat menirukan perkataan yang diucapkan oleh guru atau orang tua, f) anak bisa memberikan respon berupa reaksi perbuatan terhadap proses pembelajaran dan g) anak bisa memberikan respon berupa reaksi perkataan terhadap proses pembelajarann.

Melalui metode ini, anak yang sebelumnya kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru atau orang tua menjadi lebih paham, karena hal yang disampaikan oleh oleh guru atau orang tua bisa dipahami anak melalui kata-kata yang tertera pada flashcard. Guru atau orang tua mengarahkan anak untuk memahami kata-kata yang diperkenalkan dengan melalui berbagai permainan, seperti permainan tebak gaya, bisik kata, serta tiru gaya. Metode membaca gleen doman memiliki 4 tahap yaitu tahap 1 (satu kat), tahap II (dua kata), tahap III (tiga kata) dan tahap IV (kalimat pendek). Dengan menggunakan gleen doman anak-anak terbiasa untuk mendengar bunyi dan melihat rangkaian huruf alphabet yang membentuk kosa kata, sehingga dapat diasosiasikan oleh anak. Guru atau orang tua mengajarkan kosa kata yang dekat dengan anak dan yang disukai anak. Selain itu pengajaran membaca dilakukan berulang-ulang oleh guru. Hal ini sesuai dengan prinsip metode gleen doman yang menekankan adanya pengulangan dalam mengajarkan membaca permulaan pada anak.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas bahwa peningkatan kemampuan membaca anak usia dini dapat berkembang dengan menggunakan metode gleen doman, yaitu anak mampu mengucapkan bunyi huruf dengan benar, melafalkan kata dengan jelas dan menghubungkan kartu kata dengan gambar. Metode  ini digunakan untuk membantu anak supaya bisa stimulasi, merangsang otak agar anak bisa menjadi pandai dan terlatih sejak usia dini. Ini adalah sebuah metode menggunakan kartu-kartu dengan berbagai ukuran tulisan yang pada akhirnya akan membantu anak usia dini memmbaca dengan mengingat hurufnya. Dengan demikian metode gleen doman memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan membaca terhadap usia anak dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun