Mohon tunggu...
Widya Ayu Oktavia
Widya Ayu Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Universitas Diponegoro Jadikan LOSEDA sebagai Alternatif Pengolahan Sampah Organik

28 Desember 2023   13:01 Diperbarui: 28 Desember 2023   13:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodwaste merupakan salah satu jenis sampah yang tidak dapat dihindari kehadirannya. Hal ini juga terjadi di Fakultas Peternakan dan Pertanian, dimana sampah organik terutama foodwaste dan daun kering masih membutuhkan perhatian dalam hal pengelolaannya. Pengolahan terhadap sampah daun kering di fakultas tersebut hanya diangkut dan diserahkan ke TPST UPT K3L Undip, sedangkan foodwaste yang berasal dari kantin akan dibawa pulang oleh masing-masing pengelola kantin. Hal ini juga dirasakan di Fakultas Sains dan Matematika yang belum memiliki pengolahan lebih lanjut terkait sampah makanan atau foodwaste. Di Fakultas Sains dan Matematika, pengelolaan sampah hanya dilakukan untuk sampah kering saja seperti daun, kertas, dan plastik yang melalui proses pemilahan untuk dibuang ke TPST.

Berdasarkan hasil survei di kedua fakultas, keberadaan sampah organik yang cukup tinggi menyebabkan pemandangan lingkungan sekitar menjadi kurang indah serta memicu munculnya berbagai vektor seperti nyamuk dan lalat. Keberadaan vektor tersebut dapat berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Untuk mengatasi kondisi yang ada maka mahasiswa KKN T Organic Waste Lingkar Undip 2023 melakukan penanaman LOSEDA di kedua fakultas tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

LOSEDA (Lodong Sesa Dapur) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengelola sampah organik. Media tersebut dibuat dari sebuah pipa atau paralon dengan tinggi 120 cm dengan diameter 4 inci yang dimanfaatkan sebagai wadah membuang sampah sisa dapur. Paralon 40 cm akan dilubangi untuk dimasukkan kedalam tanah dan 80 cm nya tidak dimasukkan ke dalam tanah yang berfungsi sebagai bagian untuk memasukkan sampah. Sampah organik yang sudah dimasukkan ke dalam LOSEDA selanjutnya disiram menggunakan air cucian beras dan gula sebagai bioaktivator. Cairan EM4 juga dapat ditambahkan yang berfungsi sebagai pemercepat proses pembusukan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah 14 hari atau lebih, isi LOSEDA dapat diambil dan dijadikan kompos. Namun, LOSEDA juga dapat tidak dipanen karena sudah tertanam di dalam tanah sehingga kompos dapat meresap langsung kedalam tanah melewati pori-pori lubang yang ada di LOSEDA.

Harapannya dengan ditanamnya LOSEDA di Fakultas Peternakan dan Pertanian serta di Fakultas Sains dan Matematika dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah organik di lokasi tersebut serta menyuburkan tanah dan tanaman di sekitarnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Penulis :
Widya Ayu Oktavia
Ayunda Putri Maharani

Program Studi (Fakultas) :
Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Masyarakat)
Teknik Lingkungan (Teknik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun