Mohon tunggu...
Widya HC
Widya HC Mohon Tunggu... Dosen - Staf Pengajar

Staf Pengajar di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sering Disamakan dengan Gila, Tim PKM-PM Levas Hadir untuk Menjadi Promoter Pencegahan Masalah Mental Health

9 Oktober 2023   16:35 Diperbarui: 9 Oktober 2023   16:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM- PM Levas Menjadi Promoter Pencegahan Masalah Mental Health/Dokpri

Saat ini sedang meledaknya istilah mental health yang membuat berbagai pihak tergugah untuk membahas dan melakukan pencegahan hal tersebut. Namun keberadaanya yang masih dianggap tabu oleh segelintir orang membuat hal ini tak jarang malah ditutup- tutupi dan diselesaikan sendiri. Disamakan dengan masalah jiwa yang mana penderita akan dicap seakan gila dan lain sebagainya. Tak jarang pula generasi sekarang dianggap lemah karena menganggap semuanya secara berlebihan berbeda dengan generasi 90-an yang tahan banting dan bisa menghadapi semuanya secara langsung seorang diri. Tidak memerlukan bantuan dari orang untuk menghadapi masalahnya sendiri.

Namun apakah kalian ketahui teman- teman?

Kalau berkembangnya zaman membuat tuntutan dan keadaan tak lagi sama. Dulu yang hanya dianggap bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan primer dan budaya yang patriarki membuat tuntutan dan keharusan dizaman dulu berbeda dengan zaman sekarang terlebih lagi dengan adanya teknologi yang membuat orang mencapai dan meniru apa yang dia lihat. Sehingga sekarang muncul istitilah generasi stroberi yang mana lembek seperti buah itu sendiri. Bukan sifatnya yang mudah hancur, namun dia tidak kuat dengan tekanan dan selalu ingin upgrade diri namun kurang secara perlindungan maka bahasa gampangnya ya rapuh.

Nah, lantas bagaimana sih cara menyelesaikan hal tersebut? Banyak sekali platform online yang menyediakan jasa layanan dan pendampingan untuk menyelesaikan hal tersebut. Terdapat salah satu platform yang menyediakan jasa itupun berbayar. Hmmmmmm, apakah semuanya harus dengan uang? Berangkat dari hal tersebut kami dari Tim Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang terdirikan dari aku sendiri ya Amelaiani Faitursina selaku penulis bersama dengan 2 kating angkatan tua dan temenku yang ganteng sendiri didalam grup ini menyusun program pendampingan yang kami tujukan untuk memberikan pendampingan bagi generasi muda supaya bisa menangkal dan mengatasi stresnya sendiri. Yaaaa itung- itung biar ngga gila hehe.

Hai, sobat berdasarkan data yang ada sudah banyak ya ODGJ yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Amino Gondo Utomo yang berada di Kelurahan Gemah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Ada yang stres karena ditinggal sugar dady bahkan adapula yang kena gangguan jiwa karena gagal menjadi kaum halo dek. Padahal satpam dan lain lain juga bisa ya jadi kaum halo dek kiw kiw gitukan?

Tapi ini kok bisa sampe kelewat gila ya? Heran mimin.

Ok lanjut ke pembahasan, dengan adanya masalah itu aku Amel dan Mas Nawang dibarengi dua mahasiswa tua wkwkwkwk yaitu Mba rara dan Mba Ludia memiliki misi dengan cara membentuk kaderisasi yang mana akan menggandeng Karang Taruna Kelurahan Gemah untuk membuat kepengurusan untuk mengentaskan mental health yang ada disana. Menggandeng mitra cieeee gandengan hehe buat yang jomblo jangan iri yup. Bersama dengan psikolog klinis kami siap mengentaskan permasalahan kesehatan mental yang ada di Kelurahan Gemah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun