Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjuangan Nguri-nguri Budaya

25 Desember 2024   08:28 Diperbarui: 25 Desember 2024   22:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PERJUANGAN NGURI-NGURI BUDAYA  

Tung Widut

Budaya yang dimiliki Indonesia sangatlah banyak. Berbagai jenis budaya yang dulu berkembang pesat dan diminati masyarakat. Tetapi di zaman sekarang zaman generasi Z budaya hanya sebuah cerita dari orang tua. Tak banyak orang yang ingin melestarikannya. Hal ini merupakan ancaman yang harus segera ditindaklanjuti.

Merasa memiliki dan ingin melestarikan bukan suatu hal yang mudah. Harus dilakukan dengan kesadaran diri tanpa pamrih. Hanya keinginan untuk melestarikan budaya.  ini dilakukan oleh sanggar seni Krido Manunggal yang tanggal 24 Desember 2024  mengadakan gelar seni dalam acara hari jadi yang ke-13 kelompok tani Barokah Rahayu.

Sanggar seni Krido Manunggal dipimpin oleh Ki Sukro Bawono seorang dalang dari Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Sanggar ini berdiri setahun lalu.  izin resmi dari dinas pariwisata masih dalam proses  tetapi sanggar ini sudah mampu menyajikan sebuah pertunjukan ketoprak yang sangat luar biasa. Luar biasanya lagi pemain yang tampil pada malam itu sebagian besar ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani Barokah Rahayu. 

Penampilan sederhana namun meriah merupakan awal yang sangat baik bagi masyarakat dalam usaha untuk mencintai budaya dan mengembangkan budaya sendiri. Dari tangan-tangan mereka inilah masa depan budaya ketoprak ini sangat diharapkan. 

Usia,  jenis kelamin,  pekerjaan bukan suatu halangan  dalam melestarikan budaya. Ini terbukti pada saat penampilan malam itu tidak hanya anggota kelompok tani yang merupakan ibu-ibu tetapi seniman lokal  yang mempunyai pekerjaan sebagai pengusaha,  guru,  pedagang,  Bersatu padu dalam penampilan ketoprak.  Perpaduan antara seniman senior dan Junior saling melengkapi dan saling memberi sport tanpa batas. 

Penampilan yang luar biasa tadi tanam perlu mendapat perhatian khusus dari pihak-pihak terkait. Perlu dikembangkan  dan mendapat binaan khusus agar masyarakat yang secara ikhlas mengembangkan budaya mempunyai wadah yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun