Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tayuban

2 September 2023   23:15 Diperbarui: 2 September 2023   23:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tayuban
Tung Widut

Tradisi tayub
Terkikis jaman
Seakan sirna
Bagaikan api dalam sekam

Bila kita membuka mata
Tak terbius oleh nyamanya teknologi
Banyak diantara mereka
Masih tergila dengan seni tradisional

Malam ini tayub  masih rancak
Menghias malam di kaki gunung
Suasana meriah dengan semilir angin 

Gerak pencinta kendang
Gamelan rancak
Gemulai  jemari melempar sampur
Gelengan manja para wanita tua
Ini malam pesta
Tayub menjadi hiburan

Kakigunungpegatsrengat02092023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun