Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembatasan ISBN Mengendurkan Semangat Penulis Pemula

27 Mei 2022   11:25 Diperbarui: 27 Mei 2022   12:14 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gerakan Literasi yang canangkan pemerintah disambut baik dikalangan guru. Para guru  mulai menjamur menuangkan karyanya. Karya berupa  sastra maupun artikel ilmiah yang disiapkan untuk dibukukan.  Didukung pula peraturan  kenaikan  tingkat harus buku yang berISBN. Hal ini salah satu pemantik para guru untuk mulai menulis  buku. 

Pada bulan April 2022  tiba-tiba pengajuan ISBN menjadi lama. Kabar ini tentu menjadi pertanyaan di benakpara penulis pemula yang terlanjur mengajukan permohonan hasil karyanya. Lamanya permohonan   karena perpusnas menyeleksi ketat  permohonan ISBN. 

Hal ini diketahui dari tulisan  bapak Bambang Trim yang marak dibagikan di berberapa whatsaap grup menulis.  Tulisan  tersebut di unggah di akun facebook Bambang Trims berjudul SALAM INSAF, SEKALI LAGI TENTANG ISBN. Tulisan itu diunggah beliau pada tanggal 15 Arpil 2022.  Tulisan berjudul SALAM INSAF, SEKALI LAGI TENTANG ISBN

"Produksi judul buku di Indonesia dianggap tidak wajar dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2020 saat pandemi mulai melanda, buku yang diberi ISBN mencapai 144.793 judul, sedangkan tahun 2021 mencapai 63.398 judul,"

Selanjutnya beliau menjelaskan ternyata jatah Indonesia sampai tahun 2022 sudah menggunaan 50%  dari jatah 1 juta judul. Sebab inilah perpunas menjadi menyeleksi buku yang layak diterbitkan. 

Berita semacam ini tentu disambut cemas bagi penulis pemula.  Harapan memupnyai buku yang benar diakui menjadi samar.  Seakan kembali jauh tak tergenggap keinginan mempunyai sebuah buku yang diakui. 

Sadarnya akan pengetahuan yang masih minim.   Kemampuan merakai kata-kata  jauh dari kwalitas.  Besarnya biaya cetak  juga menjadi beban. Inilah yang mengendurkan semangat penulis pemula  untuk menyusun sebuah buku.

Di sisi lain,  bagi penulis pemula yang benar-benar bermental baja kenyataan ini menjadi menyemangat untuk mengasah kemamuan. Mengasah dengan memperbaiki tulisan hasil karnyanya menjadi karya yang benar-benar berkwalitas. Agar  memenuhi persyaratan dicetak sebagai buku ber ISBN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun