Kalau saya amati masuk tahun 2008 ke atas sepeda motor kelas bebek dan sebagainya sudah dibekali rem cakram dibagian depan dan belakang oleh produsennya. Disamping lebih kelihatan keren, kerja rem cakram untuk memperlambat atau memberhentikan motor lebih baik ketimbang rem tromol.Â
Biasanya para pengguna sepeda motor baru akan menyervis saat motornya tersebut sudah tidak enak dipakai, bukan gejala lagi, tapi benar-benar tidak berfungsi atau tidak enak dikendarai.Â
Ya salah satunya bagian rem itu sendiri. Saya menggunakan New Megapro keluaran 2010, sampai detik ini motor tersebut masih menjadi andalan kaki kedua saya kalau kemana-mana, sudah sembilan tahun motor ini menemani saya susah maupun senang dan dari kota ke kota. Pada suatu hari di bulan Juni kemarin, saat masih puasa saya mengalami gejala kerusakan pada rem cakram belakang.Â
Rem tidak bekerja maksimal, pedal sudah diinjak sedalam mungkin laju motor tidak melambat sama sekali, tapi kalau baru jalan atau kondisi rem masih dingin rem belakang ini terasa pakemnya. Atau setelah hujan dan melibas banjir rem baru pakem. Menurut saya rem cakram belakang motor saya sudah sangat kotor sekali, semenjak baru rem belom pernah servis sama sekali, hanya sebatas ganti kampas rem kalau sudah habis.Â
Mumpung hari sabtu saya tidak ada kegiatan penting dan bulan puasa juga, sambil ngabuburit saya berinisiatif menyervis rem belakang New Megapro kesayangan saya ini. Sekalian nostalgia SMA waktu lagi senang-senangnya utak-atik sepeda motor.
Pertama-tama untuk melepas kaliper rem cakram atau yang sering disebut "pala babi" saya harus melepas ban belakang terlebih dahulu, karena posisi "pala babi" itu menjadi satu dengan as belakang. Saya mulai mengendurkan baut-baut sekitar pala babi seperti baut slang rem, baut dudukan kampas rem, baut dudukan pala babi, dan sebagainya.Â
Lalu saya kendurkan baut rantai, baut as sampai ban belakang berhasil di lepas. Kemudian pala babi itu juga sudah lepas, pertama saya lihat kondisinya "mengenaskan", kotor banget, segala macam kotoran mulai dari lumpur, oli, pasir-pasir menempel jadi satu, bahkan sudah menggumpal. Slang rem sudah terlepas dan jangan lupa beri wadah supaya minyak remnya tidak menetes kemana-mana.Â
Selanjutnya saya melepas piston rem, piston rem ini berfungsi menekan kampas rem saat pedal diinjak lalu didorong melalui minyak rem. Setelah piston rem ini lepas, kondisinya berkerak dan sedikit karatan, seharusnya piston ini halus permukaannya supaya kerjanya maksimal, tapi karena pemakaian dan usia akhirnya berkerak dan karatan. Akan saya bersihkan menggunakan air dan sabun colek, lalu piston saya amplas supaya permukaannya halus kembali.Â
Bisa dilihat kondisi pertama kali saat pala babi sudah dilepas, sangat kotor, dan minyak remnya itu sudah berubah warna menjadi cokelat lumpur dan sangat encer seperti air. Maklum, sembilan tahun minyak rem belom pernah kuras, jadinya seperti ini.