Mohon tunggu...
Widi Jatmiko
Widi Jatmiko Mohon Tunggu... -

gemar tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Balap Jukung, Tradisi Agustusan Nelayan di Sekitar Selat Bali

29 Agustus 2016   09:26 Diperbarui: 29 Agustus 2016   15:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu, tanggal 28 Agustus 2016 dilangsungkan perlombaan Balap Jukung. Balap Jukung adalah perlombaan perahu tradisional dengan memanfaatkan kecepatan angin dengan menggunakan layar kain. Perlombaan ini rutin dilaksanakan setiap Agustus yang diselengarakan di sekitar Selat Bali. Perlombaan ini sebagai cara nelayan untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Peserta lomba umumnya nelayan yang berasal dari dari daerah Jembrana Bali dan Banyuwangi Jawa timur.

Dalam perlombaan ini hanya satu orang nelayan sebagai awak perahu yang ikut serta pada perlombaan tersebut. Berbeda beberapa dengan tahun yang lalu, dua orang awak perahu. Peraturan di perlombaan ini, dibagi menjadi dua tahap, yaitu babak Kualifikasi dan Final. 

Pada babak Kualifikasi ini dibagi menjadi dua Pool, dengan Pool 1 dengan ketentuan 15 perahu atau lebih, kemudian yang finish untuk urutan nomor 1 sampai 10 lanjut ke babak final, dan Pool 2 sama dengan ketentuan Pool 1. Untuk babak final ini diisi oleh 20 perahu dari Pool 1 dan Pool 2 untuk bersaing mendapatkan juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan.

Nah, pada edisi tahun ini perlombaan dengan mekanisme satu lap dengan start dari Gilimanuk-Jembrana menuju perairan Kalipuro-Banyuwangi, lalu mengambil bendera kecil sebagai tanda telah melewati batas putaran yang ditentukan panitia, kemudian kembali menuju perairan Gilimanuk-Jembrana untuk finish-nya.

Awalnya pihak panitia mengagendakan mulai perlombaan tersebut pukul 9.00 Wita. Namun, melihat arus di perairan Gilimanuk-Jembrana terlalu deras, panitia menunda lomba Balap Jukung pukul 15.00 Wita. 

Masyarakat cukup antusias cukup antusias dengan rela berbondong-bondong menyaksikan jalannya perlombaan ini. Tampak polisi air berkeliling di sekitar tempat start Balap Jukung, sebagai antisipasi keamanan dan keselamatan peserta lomba.

Akhirnya, babak kualifikasi pun dimulai pada pukul 15.00 Wita Pool 1 dan dilanjut Pool 2 sekitar pukul 16.00 Wita. Untuk babak final dilaksanakan sekitar pukul 17.00 Wita. Dari babak final tersebut, diketahui nelayan dari Banyuwangi yang mendapatkan Juara 1 dan 2, Juara 3 dari Gilimanuk-Jembrana, serta juara harapan nelayan dari Gilimanuk-Jembrana. 

Bagi yang juara mendapatkan uang hadiah ratusan ribu rupiah dan piala bergilir khusus yang juara 1. Memang, jika melihat hadiah yang didapat tidak seberapa, namun semangat akan perayaaan hari kemerdekaan ini yang membuat para nelayan di sekitar Selat Bali sangat antusias mengikuti lomba ini sehingga menjadi agenda rutin tiap tahun di bulan Agustus.

Sambil mengetik tulisan ini, baru saja saya dapat info dari temanku. Katanya saat ini akan ada lomba balap perahu tradisional lagi. Tapi yang mengadakan salah satu instansi pemerintahan di wilayah Jembrana. 

Untuk rute perlombaan di perairan Gilimanuk-Jembrana, tepatnya di Teluk Gilimanuk ke Teluk Terima-Buleleng. Sekadar info, secara geografis, Teluk Gilimanuk berbatasan langsung dengan Selat Bali. Jadi dapat dipastikan pesertanya nanti yang ikut Balap Jukung kemarin.

"Wah, aku bisa nonton Balap Jukung lagi ini,” batinku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun