Dan selain itu memang tidak bisa juga disangkal bahwa ada banyak juga kelompok dipajak yang berharap pimpinan yang dipilih harus bisa atau dapat  menyesuaikan diri dengan organisasi pajak dan kalau Presiden salah memilih maka resiko kelak bisa menimbulkan riak-riak kecil yang akan menimbulkan resisten.
Namun disamping itu juga tidak bisa disangkal bahwa ada juga Kelompok pegawai yang mungkin saja masih sering mendikotomikan nahkoda mereka ke isu-isu yang kurang produktif yaitu dengan menentukan pimpinan berdasarkan alumni dan memang kenyataannya secara tidak langsung dimana selama ini terjadi dikotomi alumni yaitu STAN dan non STAN ataukah pengelonpokan-pengelompokan sesuai kategori yg sama sekali tidak ada kaitan dengan proses keseharian tugas dirjen pajak.
Dengan bukti yang sederhana dimana saat ini sedang hangat terjadi mempersoalkan kriteria pada usia yaitu tuntutan memilih dirjen usia tua atau usia muda, tentu dengan embel-embel kalau muda bisa diajak lari cepat kalau tua sudah matang dan mengetahui medan perang dan blab la bla lah.
Akhirnya Penulis berpendapat bahwa siapapun yang akan dipilih Presiden pasti ada Plus  minusnya , Sehingga Seyogianya Pilihan Presiden itu seharusnya bisa diterima oleh semua pihak dan tidak hanya diterima oleh internal pajak dan kementerian keuangan akan tetapi juga oleh seluruh masyarakat karena pajak sebagai institusi vital segmentasi jangkauannya bukan hanya para pelaku usaha tapi juga kepentingan masyarakat pada umumnya.
Menurut penulis  memang Robert mungkin tidak muda lagi karena saat ini usianya sudah 58 tahun atau 2 tahun lagi pensiun. Akan tetapi sosok  ROBERT bukanlah pemain baru dalam Proyek Reformasi di lingkungan Kementerian Keuangan. bahkan infonya pak Robertlah justru yang menjadi salah satu bidan reformasi pajak sejak awal dulu bahkan hingga saat ini bahkan pada ditingkat  Kementerian konon selain sebagai Dirjen Pengelolaan Resiko, beliau juga dipercaya untuk memimpin reformasi keuangan melalui organisasi CTO atau Central of Transformation Organization sehingga sangat dikenal juga dalam lingkungan pajak.
Untuk itu jika memang Presiden menentukan pilihan kepada ROBERT maka catatan penting buat Presiden bahwa "Robert boleh saja casingnya tua tetapi semangat dan visinya tetap bisa berlari kencang dalam melaksanakan  transformasi Pajak untuk dapat  menghantar kedepan  agar tercapainya targer pajak dan kedua mungkin Robertlah orang yang satu-satunya dapat diterima oleh semua aspek dan golongan , baik itu para senior maupun junior maupun kalangan internal maupun eksternal keluarga besar Direktorat Dirjen Pajak.
Wassalam
JONATHAN.WS,SH
Penulis adalah Pemerhati Pajak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H