Mohon tunggu...
RAHMAT WIDODO
RAHMAT WIDODO Mohon Tunggu... Advokat -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Harus Robert Pakpahan

25 November 2017   22:44 Diperbarui: 26 November 2017   00:01 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dan selain itu memang tidak bisa juga disangkal bahwa ada banyak juga kelompok dipajak yang berharap pimpinan yang dipilih harus bisa atau dapat  menyesuaikan diri dengan organisasi pajak dan kalau Presiden salah memilih maka resiko kelak bisa menimbulkan riak-riak kecil yang akan menimbulkan resisten.

Namun disamping itu juga tidak bisa disangkal bahwa ada juga Kelompok pegawai yang mungkin saja masih sering mendikotomikan nahkoda mereka ke isu-isu yang kurang produktif yaitu dengan menentukan pimpinan berdasarkan alumni dan memang kenyataannya secara tidak langsung dimana selama ini terjadi dikotomi alumni yaitu STAN dan non STAN ataukah pengelonpokan-pengelompokan sesuai kategori yg sama sekali tidak ada kaitan dengan proses keseharian tugas dirjen pajak.

Dengan bukti yang sederhana dimana saat ini sedang hangat terjadi mempersoalkan kriteria pada usia yaitu tuntutan memilih dirjen usia tua atau usia muda, tentu dengan embel-embel kalau muda bisa diajak lari cepat kalau tua sudah matang dan mengetahui medan perang dan blab la bla lah.

Akhirnya Penulis berpendapat bahwa siapapun yang akan dipilih Presiden pasti ada Plus  minusnya , Sehingga Seyogianya Pilihan Presiden itu seharusnya bisa diterima oleh semua pihak dan tidak hanya diterima oleh internal pajak dan kementerian keuangan akan tetapi juga oleh seluruh masyarakat karena pajak sebagai institusi vital segmentasi jangkauannya bukan hanya para pelaku usaha tapi juga kepentingan masyarakat pada umumnya.

Menurut penulis  memang Robert mungkin tidak muda lagi karena saat ini usianya sudah 58 tahun atau 2 tahun lagi pensiun. Akan tetapi sosok  ROBERT bukanlah pemain baru dalam Proyek Reformasi di lingkungan Kementerian Keuangan. bahkan infonya pak Robertlah justru yang menjadi salah satu bidan reformasi pajak sejak awal dulu bahkan hingga saat ini bahkan pada ditingkat  Kementerian konon selain sebagai Dirjen Pengelolaan Resiko, beliau juga dipercaya untuk memimpin reformasi keuangan melalui organisasi CTO atau Central of Transformation Organization sehingga sangat dikenal juga dalam lingkungan pajak.

Untuk itu jika memang Presiden menentukan pilihan kepada ROBERT maka catatan penting buat Presiden bahwa "Robert boleh saja casingnya tua tetapi semangat dan visinya tetap bisa berlari kencang dalam melaksanakan  transformasi Pajak untuk dapat  menghantar kedepan  agar tercapainya targer pajak dan kedua mungkin Robertlah orang yang satu-satunya dapat diterima oleh semua aspek dan golongan , baik itu para senior maupun junior maupun kalangan internal maupun eksternal keluarga besar Direktorat Dirjen Pajak.

Wassalam

JONATHAN.WS,SH

Penulis adalah Pemerhati Pajak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun