Maka ketika menggantikan Lampard di Chelsea pun Tuchel langsung menunjukkan gebrakan. Ia membuat rekor dengan 14 pertandingan pertama tidak terkalahkan di semua ajang. Kekalahan pada pertandingan ke 15 pun diderita karena Chelsea harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke 29. Al hasil, dengan kepiawaiannya, sampai pekan ke 34 Tuchel mengantarkan Chelsea nangkring di peringkat ke 4 Liga Inggris.
Tidak hanya itu, sorotan ke Tuchel pun juga semakin ramai berkat hasil luar biasa di Liga Champion. Ia berhasil mengantar The Blues melaju ke final setelah menaklukkan raksasa Spanyol dan pengumpul gelar terbanyak sampai saat ini di ajang itu: Real Madrid. Anak asuh Zinedine Zidane dipaksa bertekuk lutut dengan skor 2 : 0 di leg kedua. Hasil itu menjadikan The Blues unggul meyakinkan dengan agregat 3 : 1 setelah sebelumnya mampu meredam Los Blancos di kandang dengan skor 1 : 1.
Sebuah kemenangan yang berarti cukup besar untuk Tuchel dan Chelsea. Dengan keberhasilan itu Tuchel mencatatkan diri sebagai pelatih pertama yang berhasil ke final Liga Champion dua kali berturut-turut dengan dua klub yang berbeda. Ia pun secara tidak langsung mampu menunjukkan diri tidak lebih jelek dari tahun kemarin yang mana mampu mengantarkan PSG ke final. Adapun PSG sendiri musim ini gagal ke final setelah dihentikan klub Inggris yang lain, yakni Manchester City.
Apapun hasil dari laga final nanti Tuchel sudah menunjukkan ke dunia bahwa dirinya bukanlah pelatih kaleng-kaleng. Tentu cerita itu akan lebih indah jika ia mampu mempersembahkan trophi Liga Champion ke Chelsea di musim pertamanya. Mampukah sang kompatriot Klopp berhasil melakukannya...?I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H