Lima hari sudah kita memasuki tahun baru 2021. Tahun baru bagi banyak orang dianggap spesial, hal itu bisa dilihat dari banyaknya orang dari berbagai belahan dunia yang merayakannya.
Disamping itu merayakan tahun baru sebetulnya bisa juga dianggap sebagai hal yang ironis. Dengan keyakinan umur setiap manusia telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta sejak pertama kali penciptaan seorang manusia maka sebetulnya dengan bertambahnya bilangan tahun maka umur kita semakin bertambah dan semakin dekat dengan kematian.
Lalu kapan datangnya kematian itu?Â
Tidak ada satu orang pun yang tahu. Datangnya maut di Tangan Sang Pencipta, tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tahu kapan itu terjadi. Tetapi meskipun demikian ada orang yang mencoba memprediksi. Uniknya ada yang memprediksi dengan sebuah aplikasi yang sengaja dibuat untuk menghitung sisa umur manusia hidup di dunia.
Wah, benarkah?
Ya, benar. Aplikasi tersebut bisa diakses di mylongevity.org/calculator. Pada laman itu akan tersedia kalkulator dengan inpute berupa kondisi demografi dan kesehatan.
Pada isian demografi pengguna diminta untuk mengisikan data berupa umur, jenis kelamin, etnis, tinggi badan, berat badan, dan kondisi asal daerah. Pada isian kesehatan pengguna diminta untuk menginputkan kondisi kesehatannya berkaitan dengan misalnya denyut jantung, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, tekanan darah, merokok atau tidak merokok, penyakit jantung, penyakit ginjal, kolesterol, rheumatoid dan statin.
Setelah data demografi dan kesehatan diinputkan akan dihitung kemungkinan umur yang tersisa. Misalnya penulis mencoba mengisikan, jika umur 30 tahun, etnis asia, jenis kelamin laki-laki, tinggi 170, berat badan 70, prosperity daerah moderate, kesehatan bagus dan tidak merokok maka kalkulator tersebut menunjukkan usia yang tersisa adalah 58 tahun. Artinya orang dengan kondisi tersebut diperkirakan oleh Mylongervity Calculator akan hidup sampai usia 88 tahun.
Kalkulator tersebut akan menunjukkan hasil yang berbeda jika jenis kelaminnya berbeda. Dengan kondisi yang sama, misalnya orang dengan profil tersebut tetapi jenis kelaminnya perempuan maka usianya diperkirakan lebih panjang dua tahun, yakni sampai 90 tahun.
Sedangkan kondisi kesehatan juga akan memengaruhi hasil perkiraan usia. Misalnya orang dengan kondisi yang sama, tetapi perokok berat misalnya, maka juga akan menunjukkan perkiraan hidup yang lebih pendek 7,8 tahun. Diperkirakan jika orang dengan kondisi pertama tapi perokok berat akan hidup sampai umur 80,2 tahun.