Empat tahun terakhir ini dunia internasional diramaikan oleh sepak terjang Presiden Amerika, Donald Trump, yang kerap kali membuat sensasi. Kebijakan dan komentar kontroversial sering dilontarkan oleh Sang Presiden Amerika ke 45 itu.
Kini sepertinya kepongahan Donald Trump harus berakhir. Karena dengan cukup dramastis ia sementara ini kalah dalam pemilihan presiden Amerika melawan Wakil Presiden dua periode pada masa Barack Obama: Joe Biden.
Beberapa media besar telah mengumumkan bahwa saat ini Joe Biden telah memperoleh 290 electoral votes. Mengungguli Sang Petahana yang sampai saat ini baru memperoleh 214 electoral votes. Dengan total 538 electoral votes, seorang calon presiden Amerika dinyatakan menang setelah minimal memperoleh 270 electoral votes.
Dengan posisinya saat ini, maka kemenangan Joe Biden hanya tinggal menunggu pengukuhan saja. Dengan perolehan sementara 290 electoral votes, dan penghitungan suara sudah nyaris 100 persen maka sepertinya tidak mungkin lagi electoral votes untuk Donald Trump bakal mengejar.
Kemenangan Joe Biden atas Donald Trump tersebut bukan hanya ditandai oleh kembalinya beberapa negara bagian ke Partai Demokrat, seperti Georgia yang kembali memilih Presiden dari Partai Demokrat sejak tahun 1992, tetapi juga mencetak sejarah sebagai presiden dengan perolehan suara langsung dari rakyat (popular votes) tertinggi dalam sejarah pemilihan presiden di Amerika.
Sebelumnya suara popular votes tertinggi pada pemilihan presiden di Amerika Serikat diperoleh oleh Barack Obama. Dilansir kompas.com, 08 Nopember 2020, Joe Biden saat ini sedikitnya telah memperoleh 74.857.880 suara. Hal itu berarti lebih tinggi sekitar 5 juta lebih dari rekor Barack Obama yang pada tahun 2008 memperoleh suara sebanyak 69.498.516 suara.
Sedangkan Donald Trump sebetulnya juga mendapatkan suara yang cukup besar. Ia berada di atas suara yang diperoleh Barack Obama dengan perolehan suara sedikitnya 70.598.535 suara.
Tetapi meski mendapatkan suara terbesar dalam sejarah Pilpres Amerika, Joe Biden belum bisa mengalahkan rekor Presiden Jokowi. Pada Pilpres 2019 lalu Presiden Jokowi memperoleh 85.607.362 suara.
Bahkan menurut Aaron Connely, peneliti dari lembaga kajian International Institute for Strategic Studies dan juga mantan direktur proyek Asia Tenggara Lowy Institute Australia, suara Presiden Jokowi tersebut adalah rekor yang tertinggi di dunia.
Dari hasil popular votes tersebut menunjukkan bahwa tingkat golput di Amerika lebih besar dari Indonesia. Dengan jumlah penduduk Amerika yang berkisar 328 juta suara sah pemilih presidennya hanya sekitar 147 juta. Sedang di Indonesia dengan penduduk sekitar 267 juta suara sah pemilih presidennya sebanyak 154 juta.