Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ikhtiar, Jangan Pudar dari Sebuah Alasan (Eling Sungguh-sungguh Mulia)

6 November 2024   21:19 Diperbarui: 8 November 2024   13:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber@digital/kompasiana/Red

Panorama Pesona Alam Semesta di Indonesia menyimpan banyak sebuah cerita rakyat yang senantiasa menjadi hikmah Perjalanan bagaimana prosesi Wali-Wali bermukim dibantaran daerah di setiap sisi kehidupan mengisi bekal , hidup setelah kematian terjemput oleh ruang keapikan memaknai di dunia. inilah mitos tentang keberadaan tempat-tempat tersembunyi perlu dikenal bagi segenap insan yang masih diberikan nafas sang Kholiq.

Yaitu penggapaian akal pikiran melestarikan budaya sejarah perkembangan atas imam-imam dedikasi nya mulia tersirat terimplementasi secara sumber-sumber informasi yang gugah kita semua, dimana tempat esok tertutup mata, tubuh ini dibaringkan pada dekade kalian mengkaji kehidupan sehari-hari berjalan, semestinya; ada kejadian memulai diri private, golongan, dan majemuk seseorang tertumpuk tertidur dibaringkan akhir masa nya, pada : Maqom Mbah Nur Muhammad, Desa Belapanjang, Wonogiri - Jawa Tengah.(6/11/2024)

Prosesi ditemukan di Tahun 1947 M piyai-piyai, ulama-ulama, cendikia muslim bahkan pemuka agama sekali pun mengenal dikenal sebagai suri tauladan penglihatan dzhoir terlaksana ada di satu sisi baik dan benar pemuliaan nya tertanam di cagar budaya adat-istiadat, leluhur nenek-moyang bersandar membekali cucu, cicit terbuka luas di tanah Jawa berpijak.

menempuh ber-mil kilometer dari kota Jakarta, hingga menembus histori kehidupan di masyarakat Jawa Tengah. Kini, zaman berganti tanpa mengenal kelemahan, kelelahan, sampai detik hati ini selalu mencari kebahagiaan di hak dan kewajiban sebagai landasan iman ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Zaman sekarang 2024, 2025 sebentar lagi dipijak dan dihaturkan pada hitungan kabisat peredaran bumi dan langit nya. Tat'kala poros manusia hilang arah tak beraturan dari kedustaan bentuk syare'at secara hilir dibuat pada diri sendiri terbit kenapa harus, tak beritahukan?

bahasa hati, senantiasa sosialisasi membuat rasa itu mulai sedikit demi sedikit hilangkan pada kebohongan sesama bila menjadi inspirasi akal keamanahan berbuat manfaat periodik di satu arah sirotul mustaqim keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Adapun sebuah sumur tua diletakkan nya.

Adapun kakak dan adik ini, miliki kisah nyata dikehidupan manusia di suatu desa tersebut. dan ini, makam wali eyang Joko Kendil (adik dari eyang wali Nur Muhammad/letak tak jauh dari masjid tiban)

seseorang Waliyullah berjuang untuk mencapai tujuan mulia, jadi bilamana bertemu dihadapan nya "jangan sekali - kali dustai, karena kelebihan akal sehat pemikiran nya belum diketahui secara konkrit oleh tubuh gerak-gerik cara kinerja nya".

 sumber@digital/kompasiana/Red
 sumber@digital/kompasiana/Red

Apa saja sobat netizens kompasiana yang buat mulia Wali/Leluhur di masa dahulu, berikut kutipan kitab adab Ihsan terimplementasi jelas; terkutip murni dan konsekuensi insan :

Pertama,

Rasa Amarah tidak ada sama sekali,

Kedua,

Sifat membohongi kesungguhan tak ada di perilaku nya,

Ketiga, 

Adab budi daya keilmuan tak dapat memberikan petak-petak, bahkan tidak sedikit miliki kerancuan dari pembelajaran makna dan tujuan atas semua keridhoan; Tuhan Yang Maha Esa.

berniat mempelajari, memperoleh, memperbaiki diri kita semua sobat netizens kompasiana di seluruh dunia. Untuk itu marilah mengamaliyah kan kepastian perangkat mindset cermat, taat, ketika meliputi diri dalam menghadapi perjalanan risalah-risalah histori SAN Tokoh/Tuhan Yang Maha Esa enggan lagi di diri kalian sobat.

Red-6/11/2024/Wonogiri, Jawa Tengah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun