Mohon tunggu...
Widodo Rubianto
Widodo Rubianto Mohon Tunggu... -

dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Politik Pasca Pemilihan Legislatif

30 April 2014   05:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2014 disebut-sebut sebagai tahun pesta demokrasi karena tepat pada tahun ini akan dilaksanakan pemilihan anggota legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, setiap pelaksanaan pesta demokrasi pasti akan diwarnai dengan dinamika-dinamika politik yang memiliki gambaran dan ciri khasnya tersendiri.

Jelang pelaksanaan Pilpres pada Juli mendatang mengundang berbagai dinamika politik, mulai dari komunikasi politik yang formal hingga komunikasi politik yang bersifat BCD (Back Channel Diplomacy). Pada dasarnya back channel diplomacy sah-sah saja digunakan, karena di tidak ada UU Politik, namun yang ada hanya etika politik yang dikemukakan oleh para ahli politik. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya mendiskripsikan bagaimana berpolitik yang baik dan benar karena politik itu berkembang seiring dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat, sehingga apa yang kelihatan baik dan benar pada saat ini belum tentu terlihat baik dan benar pada esok hari. Sebagai contoh, kasus yang terjadi baru-baru ini yaitu adanya perpecahan di dalam kubu PPP. Kejadian ini menggambarkan adanya keiinginan sejumlah elite politik PPP untuk berkoalisi dengan partai Gerindra namun ada sejumlah elite politik PPP yang menentang kebijakan tersebut. PPP tidak mungkin ingin berkoalisi dengan Gerindra tanpa adanya komunikasi antara elite politik antara kedua partai tersebut dan tidak mungkin juga ada yang menentang kebijakan tersebut apabila tidak ada partai lain (selain Gerindra) yang ingin menjadikan PPP sebagai koalisi partainya. Dari peristiwa ini dapat kita lihat bagaimana persaingan antar kubu politik dalam upaya pencalonan Presidennya masing-masing, dimana koalisi itu menjadi suatu hal yang penting dan mutlak dilakukan setiap partai politik, terlebih pada pemilihan legislatif tahun 2014 ini tidak ada satupun partai yang mampu maju dalam Pilpres tanpa koalisi. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap partai akan menggunakan segala metode dan cara untuk mendapatkan kekuatan politik yang tangguh dalam menghadapai saingan politiknya.

Tidak selamanya sesuatu yang berhubungan dengan politik itu dianggap kotor dan tidak baik, karena bagaimanapun juga politik itu sangat diperlukan baik oleh masyarakat umum maupun para birokrat untuk mempertahankan pemerintahan dan eksistensi bangsa Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik yang memiliki rasa bertanggung jawab untuk membangun bangsa ke arah yang lebih baik, marilah kita terjun dan turut serta dalam dinamika politik khususnya pada pemilihan presiden mendatang, karena kita lah yang akan menentukan bagaimana berjalannya pemerintahan di Indonesia selama lima tahun mendatang.

Widodo Rubianto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun