Mohon tunggu...
Widodo CahyoPutro
Widodo CahyoPutro Mohon Tunggu... Teknisi - mahasiswa ekonomi manajemen sumber daya manusia

Seorang karyawan swasta asal daerah yang mengadu nasib di kota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keluarga dalam Perkembangan Intelektual Anak di Masa Pandemi

8 November 2021   21:57 Diperbarui: 8 November 2021   22:00 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Secara umum peran orangtua adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang, dan pengawas. Sedangkan secara spesifik menunjukkan bahwa peran orangtua adalah menjaga untuk memastikan anak mampu menerapkan hidup sehat, mendampingi anak dalam mengerjakan tugas, melakukan kegiatan bersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang intens dengan anak, menjadi role model bagi anak, bermain bersama anak, memberikan pengawasan pada anggota keluarga, membimbing dan memotivasi anak, memberikan edukasi, memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah, serta menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarga.

     Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak. Sebab lingkungan yang paling berpengaruh bagi anak-anak adalah keluarga. Hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Dalam hal ini disebutkan juga bahwa ada 5 kebutuhan anak yang harus dipenuhi yaitu Kebutuhan emosional, Kebutuhan pengetahuan, Kebutuhan sosial, Kebutuhan akan rasa aman, dan Kebutuhan rohani.

     Pada situasi pandemi seperti saat ini, kita menyadari virus ini berdampak langsung pada proses belajar mengajar maka dari itu dalam situasi sekarang ini orang tua dituntut agar dapat berperan layaknya guru pendidikan formal yang dapat membantu anak dalam proses belajar. Inilah yang menjadi perhatian kita semua sebagai keluarga atau orangtua untuk dapat mendidik anak dengan baik meskipun dengan keterbatasan aktivitas dan kegiatan pembelajaran secara formal di sekolah.

A. PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK

     Keluarga atau orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Agar terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.

Selain kebutuhan secara fisik, kebutuhan emosional menjadi penting pula. Beberapa kebutuhan anak sebagai berikut :

1.      Kebutuhan emosianal (emotional need), merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi orang tua dengan menyayangi, memahami dan menghormati anak. Orangtua sangat amat penting dalam hal itu misalnya anak curhat.

2.      Kebutuhan pengetahuan (intelectual needs), orang tua juga harus memenuhi kebutuhan intelektual anak dengan mendidik dan mengajarkan mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.  Anak tidak merasakan sendiri, seperti menanyakan apa yg sudah dipelajari disekolahaan ada masalah atau tidak, pa yg  tidak dimnegrti disekolah kalua misalkan ada yg tidak dimengerti dibantu menyelsaikan permasalahan tersebut.

3.      Kebutuhan sosial (social need), kebutuhan sosial ini sangat penting bagi anak, dalam hal ini orang tua perlu untuk memberikan ruang aktif anak untuk berteman dan berkomunikasi dengan lingkungannya. Analogi kek singa biasanya di lingkkungan itu itu aja gilliran dilepas dia bingung untuk bertahan hodup yg mengakibatkan dia tidak kuat denga lingkungan baru.

4.      Kebutuhan akan rasa aman (protection need), anak membutuhkan rasa aman dari ancaman baik itu ancaman dari kekerasan fisik, verbal maupun seksual. Tidak selamanya pukul balas pukul, darisitu kita bisa mendptkan apapun. Orangtua tidak seharusnya mengajarkan untuk mengikuti contoh yg buruk. Contohnya korupsi tidak selamanya tentang materi.

5.      Kebutuhan rohani (spritual need), tak kalah penting untuk ditanamkan sejak dini di keluarga. Kebutuhan akan iman dan ketakwaan menjadi dasar untuk tumbuh kembang jiwa anak yang baik. Orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik anak akan tetapi keimanan anak untuk mendekatkan dirinya pada sang pencipta menjadi fundamental. Semua yg belandaskan agama pasti akan aman. Spiritual bukan tentang agama aja, menumbuhkan ada sesuatu yg untuk ditakutkan untuk melakukan perbuatan yg merugikan diri sendiri maupun orang lain, dan tidak merasakan sedniri apabila. Masalah boleh sama tapi penyelasian beda kondusi dan suasana. Pengalaman bisa jadi penghambat dimasa depan dan kita sudah befikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun