Menjalani hidup dengan tubuh yang sehat, siapa tak ingin mengalaminya? Dengan tubuh yang sehat, akan ada banyak aktivitas keseharian yang dapat dilakukan, mulai dari bekerja, beribadah, bermain dengan anak, travellingke berbagai tempat, menikmati kuliner tanpa was-was, termasuk, menikmati momen bercinta dengan pasangan! Guna mewujudkan keinginan dan kebutuhan ini, kesadaran untuk lebih memperhatikan faktor-faktor penunjang tercapainya tubuh yang lebih sehat pun mulai meningkat. Mulai dari faktor asupan gizi, waktu tidur atau beristirahat, mengelola pikiran dan emosi supaya tidak mengalami stres yang berlebihan, rekreasi, termasuk berolahraga secara rutin. Nah salah satu jenis olahraga yang sedang digemari dan menunjukkan tren yang semakin positif adalah lari.
Ya, diperkirakan sejak lima tahunan terakhir, kegemaran lari dari berbagai lapisan masyarakat pun terdeteksi mengalami peningkatan, seolah menyambut kesadaran akan pentingnya kesehatan yang semakin meningkat pula. Dampak positifnya, mulai bermunculan berbagai eventolahraga lari marathon yang digelar di berbagai kota. Waktunya pun tak selalu pagi, karena ada pula yang dilangsungkan pada malam hari.Â
Lokasi perlombaan yang dipilih pun semakin lama semakin menarik, dengan harapan para pelari tak akan mengalami kebosanan sepanjang mengikuti perlombaan. Panitia perlombaan pun seakan berlomba-lomba untuk menyediakan tempat yang terbaik, sehingga kalau bisa akan terkenang oleh para peserta dalam jangka waktu yang lama. Suasana yang dipilih oleh panitia pun, kini tak meluludi tengah kota, tetapi mulai diadakan pula di desa, pegunungan, naik-turun bukit, pantai, hingga Tembok China! Laman www.travel.detik.com(*) pernah memuat 6 tempat perlombaan marathon yang dianggap paling seru di dunia, masing-masing Boston Marathon (AS), Athens Classis Marathon (Yunani), Great Wall Marathon (China), Big Five Marathon (Afrika Selatan), Berlin Marathon (Jerman), dan Mandiri Jakarta Marathon (Indonesia).Untuk eventyang terakhir disebutkan, berlangsung pada 25 Oktober 2015 silam.Â
Kini, event yang sama siap digelar dengan tajuk Mandiri Jakarta Marathon 2017. Acara lari bareng tahunan ini sudah memasuki edisi kelima sejak pertama kali diadakan pada 2013 silam, dengan para pelari asal Kenya yang menguasai podium juara dari tahun ke tahun, khususnya untuk kategori full-marathon. Menariknya, untuk perlombaan kali ini, ada tujuh kategori lomba yang bisa diikuti oleh peserta, dengan persyaratan usia minimal yang harus diperhatikan oleh peserta, seperti terlihat pada gambar berikut:
Ance, panggilan akrab Mariance, mengakui mulai tertarik olahraga lari sejak 2013. Awalnya, Ance menganggap olahraga lari itu cukup simpel, gampang, plus nggak ribet sehingga bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja, asalkan mau melakukannya. Setelah makin tertarik, Ance lalu mencari komunitas lari yang ada di Jakarta, lalu akhirnya bergabung dengan komunitas REBORN RUNNERS dan semakin aktif berpartisipasi sejak 2015.
Sebagaimana lazimnya komunitas lari, di komunitas REBORN RUNNERS pun latihan diadakan secara berkala. "Biasanya kami latihan seminggu dua kali, di GOR Sumantri Kuningan, Jakarta Selatan. Durasinya sekitar 1-2 jam dengan jarak tempuh lari tergantung 'menu' yang ditentukan oleh pelatih," ujar Ance saat diwawancara via aplikasi WhatsApp.
Bicara soal lomba lari, setiap peserta biasanya memiliki target pribadi, termasuk Ance. Alumnus Universitas Gadjah Mada ini menuturkan bahwa target setiap race yang diikutinya minimal ada dua, yakni finish-well (menyelesaikan lomba hingga ke garis FINISH), lalu break personal best,artinya, bisa menyelesaikan lari sesuai target waktu yang dipasang sendiri---acuannya adalah berapa kecepatan larinya supaya sesuai target pribadi, dengan harapan dapat semakin membaik dari hari ke hari.
Berikut koleksi beberapa foto Ance bersama komunitas REBORN RUNNERS: