Tak terasa sudah hampir 5 bulan Premier League musim 2016/2017 bergulir, sejak kickoff dilakukan pada 13 Agustus 2016 silam. Musim kompetisi yang diperkirakan akan berlangsung sengit dengan kehadiran para pelatih top di dunia yang bersaing untuk membawa timnya menjadi yang terbaik di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris tersebut.Â
Kiprah Leicester City sebagai juara bertahan juga dinanti-nantikan sebagai ajang pembuktian setelah mereka berhasil 'mengguncang' jagat persepakbolaan dunia setelah menjuarai Premier League musim 2015/2016. Sementara masuknya Zlatan Ibrahimovic semakin meramaikan persaingan kandidat top scorer karena mantan pemain PSG ini diyakini masih bertaji, sekalipun usianya sudah tidak muda lagi. Pertandingan demi pertandingan pun bergulir dan kemenangan sensasional yang diraih Tottenham Hotspurs atas tuan rumah Watford semalam (WIB), menutup pekan ke-19 sekaligus menandai berakhirnya paruh musim Premier League musum 2016/2017.
Posisi Enam Besar di Klasemen Sementara
Berakhirnya laga Watford melawan Hotspurs sekaligus menegaskan bahwa perjuangan Harry Kane, dkk untuk merangsek ke papan atas masih terus dilakukan. Untuk sementara, Tottenham Hotspurs terpatri di posisi ke-4 tabel klasemen sementara Premier League, di atas Manchester City dan Manchester United yang mengakhiri paruh musim di posisi ke-5 dan ke-6.Â
Sementara Liverpool dan Arsenal masih setia menguntit Chelsea yang menjadi penguasa klasemen paruh musim, dengan rekor sensasional, yakni kemenangan 13 secara beruntun! Rekor sensasional Chelsea ini sekaligus menyamai rekor Arsenal pada Premier League musim 2001/2002 silam. Ya, setelah kandas 3-0 di Emirates Stadium, Chelsea bangkit dengan mengalahkan Hull City di kandang lawan, dan menghantam Stoke City di Stamford Bridge pada laga akhir tahun di Festive Period. Hasil yang membuat klub besutan Antonio Conte semakin semringah dan gagah berada di puncak klasemen paruh musim. Menarik untuk ditunggu apakah Chelsea dapat mempertahankan kiprah impresif ini, lalu berhasil menjuarai liga seperti yang dilakukan Arsenal pada musim 2001/2002 lalu? Pertanyaan yang wajib 'dijawab' dengan pembuktian di atas lapangan pada 19 laga berikutnya.
Tindakan berpuas diri, merasa sudah juara, atau menyepelekan perjuangan lima tim besar yang menjadi pesaing terdekat Chelsea tentu jangan sampai terjadi. Memang setelah paruh musim kompetisi berlangsung, peta persaingan menuju tangga juara sedikit di luar prediksi, tetapi kompetisi masih belum selesai. Keunggulan 6 poin (plus 4 gol lebih banyak) yang dimiliki oleh Chelsea atas Liverpool yang berada di posisi ke-2 masih jauh dari 'aman'. Begitu pula jarak terjauh dengan peringkat ke-6, yang sementara diduduki oleh MU (selisih 13 poin dan 19 gol). Jangan lupa bahwa keenam tim penghuni The Big Six masih akan saling berhadapan, yang akan berpotensi besar untuk mengubah peta persaingan pada setengah musim berikutnya.
Pertahanan dan Penyerangan Terbaik
Dalam kompetisi modern, perpaduan antara kuatnya lini pertahanan dan lini serang masih diyakini akan menjamin kesuksesan suatu tim yang sedang berkompetisi. Meskipun terkadang kondisinya tidak ideal—dimana ada tim yang kebobolan cukup banyak, tetapi dapat memenangkan gelar—tetapi kekuatan lini pertahanan dan lini serang tidak boleh diabaikan. Untuk posisi enam besar paruh musim Premier League, Chelsea dan Tottenham Hotspurs memiliki pertahanan paling kuat, dengan hanya kebobolan 13 dan 14 kali selama 19 kali bertanding. Arsenal dan Manchester Uinted menyusul dengan kebobolan 19 gol, diikuti Liverpool dan Manchester City yang 'memaksa' kiper untuk memungut bola sebanyak 21 kali dari gawangnya.
Bagaimana dengan lini serang alias produktivitas gol ke gawang lawan? Liverpool, Chelsea, dan Arsenal menjadi yang paling ganas dengan mencetak gol sebanyak 46, 42, dan 41 kali ke gawang lawan. Sementara Manchester City mencetak 39 gol, Hotspurs 37 gol, dan Manchester United 'cuma' mencetak 29 gol dari 19 pertandingan.
Pencetak gol terbanyak
Sampai pekan ke-19 berlangsung, Diego Costa masih memuncaki daftar pencetak gol terbanyak dengan 14 gol, disusul Alexis Sanchez (Arsenal) dan Ibrahimovic (MU) masing-masing 12 gol. Menguntit tiga pemain di belakang mereka atas nama Harry Kane (Hotspurs), Romelu Lukaku (Everton), dan Kun Aguero dengan donasi 10 gol. Raihan keenam pemain di atas masih cukup rentan terkejar oleh beberapa pemain yang tampil cukup ganas untuk membobol gawang lawan, di antaranya Eden Hazard (Chelsea) dan Jermain Defoe (Hotspurs) dengan raihan 9 gol, dan 4 nama lain yang telah menyumbang 8 gol untuk klub masing-masing, yakni Dele Alli (Hotspurs), Michail Antonio (West Ham), Sadio Mane (Liverpool), dan Theo Walcot (Arsenal).