3 tahun yang lalu (2016), ibu saya menderita hypertensi dan harus dirawat di rumah sakit setelah mendapat rujukan dari puskesmas.
Di rumah sakit budi asih ibu saya langsung ditangani oleh dokter dan di masukan ke ruangan HCU, sempat koma kurang lebih 10 jam dan akhirnya sadar lalu dipindahkan ke kamar pasien.
Kamar ber AC yang berisi 5 pasien dan sangat bersih sekali.
Setelah malalui perawatan selama 8 hari, ibupun diperbolehkan pulang dan masih harus kontrol ke rumah sakit sebanyak 2 kali.
Bersyukur ibu saya memiliki KJS sehingga dari pertama di tangani oleh puskesmas sampai dengan kontrol jalan sebanyak 2 kali, ibu saya tidak dikenakan biaya sepeser pun.
Seandainya tidak punya KJS, terbayang kan harus membayar biaya rumah sakit yang gak sedikit.
Teringat di akhir tahun 90 an waktu itu belum ada KJS, ibu saya juga pernah dirawat di rumah sakit karena usus buntu dan harus dioperasi.
Waktu itu saudara saya sempat bingung ketika saya suruh membawa ibu ke rumah sakit, dia bertanya....uang dari mana?, dan karna bagi saya kesehatan nomor satu sedangkan harta bisa di cari lagi....spontan saya jawab...nanti jual motor saya, kebetulan harta yang saya miliki waktu itu cuma motor bebek....sedangkan rumah, saya masih mengontrak.
Akhirnya saudara saya membawa ibu ke rumah sakit marinir KKO, karena rumah sakit ini kebetulan jaraknya dekat dengan rumah ibu saya dan kebetulan juga ada paman yang berdinas di sana.
Alhamdulillah atas rekomendasi paman, biaya operasi dan perawatan ibu saya mendapat potongan biaya sebesar 50%. Jadi kalo biaya totalnya Rp 3jt, saya hanya membayar Rp 1,5jt.
Saya kenyang sekali berurusan sama rumah sakit, karena almarhum bapak saya juga pernah dirawat dirumah sakit dalam waktu yang lama sebanyak 2 kali (tahun 1984 dirawat selama 8 bulan & tahun 1993 dirawat selama 3 bulan/sampai meninggal dunia).
