Mohon tunggu...
Wido Cepaka Warih
Wido Cepaka Warih Mohon Tunggu... Lainnya - Urip iku urup

Suka bertualang, pembelajar, pernah menjadi tenaga pendidik di pelosok dan pendamping pulau-pulau terluar, pemerhati masyarakat, isu sosial, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Tersembunyi di Pulau Larat

29 Januari 2017   15:43 Diperbarui: 1 Februari 2017   10:59 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki tua itu sedang sibuk membersihkan mesin ketinting yang baru saja diambilnya di gudang rumah. Tampak cekatan tangan terampilnya, membongkar mesin yang sudah mempunyai banyak kenangan berharga semasa rumput laut mengalami kejayaannya. Kendati demikian, lelaki yang sudah mencintai laut, tidak demikian seperti kata orang-orang. Dalam kondisi apapun, akan selalu bersama dengan lautan yang lama telah diarunginya.

Aku dipanggilnya untuk ikut serta melihat dan mengecek lahan budidaya rumput laut miliknya. Sudah beberapa hari ini angin mulai kencang kembali. Mungkin banyak beberapa rumput laut yang jatuh dari talinya, sehingga perlu diikat kembali. .

Dari kesederhanaan dan kecintaan beliau pada laut, aku belajar banyak hal. Belajar bagaimana untuk selalu menghargai proses dan berjalan terus dalam kondisi musim apapun yang menerpa. Dalam sebuah istilahnya, "tabah sampai akhir !"

Om Kui sedang memeriksa long line rumput laut (Dokumentasi Pribadi)
Om Kui sedang memeriksa long line rumput laut (Dokumentasi Pribadi)
Pikat Pantai di Pulau Larat

Ada yang bilang kalau pantai adalah muara dari segala kepenatan dan ruang untuk melepas semua keluh kesah dan itu menjadikannya semua kebahagiaan. Bermain dengan pasir putih dan birunya laut, membuat aku seakan lupa akan segala badai yang menerjang.

Elok Pantai Keliobar, Pulau Larat (Dokumentasi Pribadi)
Elok Pantai Keliobar, Pulau Larat (Dokumentasi Pribadi)
Pulau Larat ternyata menyimpan banyak lokasi tersembunyi yang belum diketahui banyak orang. Cocok buat Anda yang suka lokasi wisata yang menantang dan masih alami. Ada deretan garis pantai yang siap memanjakan Anda semua.

Salah satunya adalah nuansa pasir putih dan bersihnya Pantai Keliobar. Pantai ini terletak di pesisir utara pulau Larat tepatnya di sebelah barat desa Keliobar. Anda akan disuguhkan dengan romantika nuansa dan harmonisasi antara langit dan laut yang berpadu dalam birunya. Berteduh di bawah pohon kelapa yang rindang, siap dipetik kelapa hijau ketika haus. Nikmat bukan?

Bintang laut di perairan desa Kelaan, Pulau Larat (Dokumentasi Pribadi)
Bintang laut di perairan desa Kelaan, Pulau Larat (Dokumentasi Pribadi)
Cerita mengenai lelaki tua dan pantai Keliobar hanya bagian kecil dari surga yang tersembunyi di Pulau Larat. Masih banyak lagi yang nantinya akan kita lihat dan rasakan bersama, seperti wisata mangrove di pesisir desa Kelaan dan Lamdesar Barat, snorkling ditemani bintang laut dan ikan yang lucu, memanah ikan, melihat proses pembuatan kain tenun Tanimbar, keceriaan anak-anak di Pulau Larat, mencicipi ikan segar dan sejuta cerita :).

pesonalarat.blogspot.com (Dokumentasi Pribadi)
pesonalarat.blogspot.com (Dokumentasi Pribadi)
Catatan: 
  1. Pulau Larat merupakan salah satu dari 92 pulau garda terdepan Nusantara. Di pulau ini, terdapat titik dasar yang menentukan batas wilayah laut Indonesia dengan Australia. Pulau kecil ini secara administratif merupakan daratan utama dari Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
  2. Akses untuk ke Pulau Larat: Pesawat udara dari Jakarta-Ambon-Saumlaki (reguler setiap hari), dilanjutkan jalur darat 4-5 jam (mobil), naik perahu ketinting 10 menit menyeberang ke pusat pulau Larat.
  3. Pulau Larat dengan luas wilayah sekitar 124,89 Km2 merupakan salah satu dari empat pulau kecil terluar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang berdasarkan Perpres 78 tahun 2005 termasuk salah satu pulau terluar dari 92 pulau terluar berpenduduk yang ada di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga. Pulau Larat terletak di sebelah utara dari Pulau Yamdena (pulau terbesar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat). Secara administrasi seluruh desa-desa di Pulau Larat termasuk dalam wilayah Kecamatan Tanimbar Utara Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku. Berdasarkan data BPS MTB 2014, Kecamatan Tanimbar Utara terdiri dari 8 desa dan 1 kampung dan khusus di Pulau Larat hanya terdiri dari 7 desa. Secara keseluruhan desa-desa di Pulau Larat terletak di sepanjang pesisir utara Pulau. Ketujuh desa di Pulau Larat tersebut antara lain Desa Ritabel, Desa Ridool, Desa Watidal, Desa Keliobar, Desa Kelaan, Desa Lamdesar Barat dan Desa Lamdesar Timur.
  4. Pulau Larat merupakan pulau yang sudah memiliki infratruktur sarana dan prasarana yang memadai, seperi pelabuhan kapal barang, fery dan dermaga Jety Apung. Terdapat kantor pemerintahan, kantor Camat, Kantor KB, pos militer, kantor Pos dan Bank BRI. Saat ini sedang dilakukan proses pengerjaan jalan Trans Larat yang akan menghubungkan semua desa-desa di Pulau Larat, sehingga dapat mempercepat persebaran dan pertumbuhan ekonomi serta aksesbilitas yang memadai.
  5. Masyarakat di Pulau Larat cukup beragam jenis mata pencahariannya. Ada yang berprofesi sebagai guru, PNS, nelayan, petani dan pembudidaya rumput laut. Potensi terbesar di Pulau Larat adalah perikanan tangkap, budidaya rumput laut dan kacang tanah. Saat ini harga rumput laut mengalami penurunan, yaitu Rp 5.000 - 6.000 per kg rumput laut kering. Hal ini sangat dirasakan betul oleh pembudidaya, sehingga beberapa pembudidaya mulai beralih ke kacang tanah. Untuk penerangan di Pulau Larat sudah terjangkau instalasi listrik PLN yang beroperasi dari pukul 18.00 – 06.00 WIT, hanya saja di dua desa paling ujung timur bagian pulau, yaitu desa Lamdesar Barat dan Timur masih sering padam hingga kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun