Mohon tunggu...
Budijanto Widjaja
Budijanto Widjaja Mohon Tunggu... -

PhD Candidate, Geotechnical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nyanyian Indonesia Raya via Telepon di Taiwan

1 September 2011   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja masuk apartemen baru di Taipei, Taiwan selama 3 hari. Hanya dengan kemampuan bahasa Inggris doank nih bisa bertahan di sini. Kalo ditanya kemampuan bahasa Mandarin, wah wah wah, nol besar deh. Tiba-tiba ada telepon berdering. Kring….kringggg… kringgg….

Penelpon: Haloooo….. Ni hao?…. (wah celaka, bahasa Chinese)….

Aku: Yes, halo…. Can you speak English?

Penelpon: Ooooh…. Eh.. I can… Can you speak Indonesia?

Aku: Ya, saya bisa bahasa Indonesia (untung orang Indonesia…)

Penelpon: Ada Pak Ibnu? (red. Pak Ibnu adalah penyewa sebelumnya)

Aku: Wah udah ndak di sini Bu. Dia udah pindah ke dorm mahasiswa.

Penelpon: Ooooh… Dengan siapa ya ini?

Aku: Saya “B”. Temannya Pak Ibnu.

Penelpon: Eh pak “B”. Boleh minta tolong ndak?

Aku: Boleh-boleh.

Penelpon: Ini ada tugas sekolah untuk anak saya. Diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya sudah tidak hafal. Apakah bisa bantu untuk menuliskan syairnya?

Aku: Boleh Bu…. Ibu ntar telepon lagi 5 menit ya. Saya tuliskan teksnya terlebih dahulu.

5 menit kemudian

Kriinnggggg….

Penelpon: Halo, pak “B”. Sudah selesai?

Aku: Halo, Bu. Sudah.. Saya bacakan ya…. Bla..bla…bla (Red. dipotong demi kenyamanan)

Penelpon: Terima kasih lho… Tapi,….

Aku: Ya bu, kenapa?

Penelpon: Saya lupa bagaimana cara menyanyikannya? (dalam hati: gubraks)

Aku: Ok bu kalo begitu saya nyanyikan ya….

Akhir kata, si “B” menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan gagah perkasa disertai rasa nasionalisme yang tinggi, dan diulang selama 3x sampai si penelponnya puas. (True story, Budijanto Widjaja)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun