Mohon tunggu...
Widiya Wicaksono
Widiya Wicaksono Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendapatan Nasional

3 Oktober 2023   16:55 Diperbarui: 3 Oktober 2023   17:06 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendapatan nasional adalah salah satu indikator penting dalam mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, kondisi perekonomian saat ini sangat erat kaitannya dengan pendapatan nasional, dan ada sejumlah faktor yang memengaruhi dinamika ini.

 Seperti banyak negara lainnya, Indonesia juga tidak luput dari dampak pandemi COVID-19. Pandemi ini telah mengguncang sektor ekonomi secara menyeluruh, dengan berkurangnya aktivitas bisnis, penurunan investasi, dan kenaikan angka pengangguran. Ini berdampak langsung pada pendapatan nasional Indonesia. Selama pandemi, terjadi penurunan yang signifikan dalam pendapatan nasional karena aktivitas ekonomi terbatas. Kebijakan pembatasan mobilitas dan lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus telah menyebabkan penurunan produksi dan konsumsi. Pariwisata, sektor manufaktur, dan transportasi adalah beberapa sektor yang terkena dampak paling berat.

Pemerintah Indonesia telah mengambil serangkaian langkah untuk memulihkan ekonomi negara ini. Stimulus fiskal yang besar-besaran, program bantuan sosial, serta dukungan moneter dari Bank Indonesia telah diterapkan untuk mendukung pendapatan nasional dan masyarakat. 

Selain itu, percepatan program vaksinasi nasional juga dijalankan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan membuka kembali sektor-sektor ekonomi. Meskipun upaya pemulihan ini memberikan harapan, tantangan tetap ada. Perlu waktu untuk mengembalikan perekonomian Indonesia ke tingkat pertumbuhan yang stabil. Selain itu, ketidakpastian tentang perkembangan pandemi dan perkembangan global juga berdampak pada pendapatan nasional.

Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan dalam konteks pendapatan nasional di Indonesia adalah ketidaksetaraan ekonomi. Pandemi telah memperburuk ketidaksetaraan, dengan sebagian besar beban ekonomi jatuh pada lapisan masyarakat yang lebih rentan. Setelah babak belur pada 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia setahun kemudian atau tepatnya pada 2021 berhasil melesat cukup tinggi. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 sebesar 3,70 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal-IV 2021 secara year on year (yoy) juga mencatatkan angka positif, yakni 5,02 persen. Pada 2022 atau tepatnya pasca pandemik COVID-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menunjukkan perbaikan. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 sebesar 5,31 persen. Angka pertumbuhan ekonomi tahun 2022 itu sesuai dengan target pemerintah, yakni di kisaran 5,3 sampai 5,4 persen.

Penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa pemulihan ekonomi ini bersifat inklusif dan memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat. Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan. Dengan populasi yang besar, pasar yang kuat, dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional. Investasi dalam sektor-sektor seperti teknologi, energi terbarukan, dan keberlanjutan dapat membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun