Transportasi memang merupakan kebutuhan akan tetapi dapat sebagai pilihan dan preferensi bagi para penggunanya yang sensitif terhadap harga, terlebih bagi para commuter yang melakukan perjalanan rutin setiap hari dari tempat tinggalnya ke tempat kerja bolak balik kecuali bila pada kondisi dan keadaan tertentu yang memang dibutuhkan alat transportasi yang dapat memenuhi kebutuhan saat itu.
**
Penggunaan alat tranpostasi udara di perkotaan sepertinya akan lebih bermanfaat kegiatan medical evacuation dimana waktu tempuh dapat dipersingkat secara signifikan karena benar benar tidak menggunakan jalan raya dimana harus berbagi dengan pengguna jalan lainnya.
Ada baiknya penerapan ambulance udara inj juga dilakukan di daerah daerah dimana infrastruktur jalan kurang memadai sehingga masyarakat di sekitar tidak perlu lagi berjalan kaki jauh ataupun terlambat mendapatkan perawatan medis.
Penerapan taksi udara ini juga dapat dilakukan pada kegiatan pesan antar makanan atau kebutuhan sehari hari lainnya, baik itu dengan taksi udara berawak maupun tidak.
Transportasi Udara Perkotaan atau Urban Air Mobillity dengan berbagai infrastruktur dan pendukungnya pada dasarnya memanfaatkan ruang udara, dan walaupun ruang udaranya lebih kecil dari penerbangan sipil komersial maupun militer, tetap harus memperhatikan seluk beluk pengoperasian pesawat udara yang tidak mencakup pada penerbangannya saja tapi juga perawatan dan pemeliharaan serta manajemen krisis.
Dengan berbagai rintangan (obstacles) dengan kepadatan bangunan di perkotaan, tingkat risiko penerbangan pun dapat meningkat termasuk dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan yang bisa tidak hanya berdampak pada penumpangnya saja tapi juga pihak lain di darat.
Jadi apakah kehadiran taksi udara ini dapat mengatasi kepadatan lalu lintas jalan raya di perkotaan ?.
Mungkin waktu yang dapat menjawabnya serta juga respon dari penduduk di kota kota sebagai penggunanya, namun yang jelas kehadiran transportasi udara di perkotaan bisa menjadi alternatif alat transportasi dengan waktu tempuh yang bisa lebih cepat.
Pada sisi kontribusi terhadap polusi udara perkotaan, kehadiran e-VTOL memang dapat mengurangi polusi udara tersebut, namun ada baiknya penggunaan bahan bakar non fosil juga diterapkan pada alat transportasi perkotaan lainnya seperti bis.
Bagaimana jika Urban Air Mobility ini diterapkan di kota kota di Indonesia ?.