Keberadaan helipad yang mungkin sudah tersedia di fasilitas kewehatan dapat mengakomodasi pengoperasian e-VTOL ini akan tetapi untuk yang belum tersedia ada baiknya disediakan oleh pengelola agar dapat mengakomodasi e-VTOL
Regulasi
Dengan kapasitas yang lebih sedikit, maka bila permintaan meningkat akan diperlukan penambahan jumlah pesawat e-VTOL, dalam hal ini perlu diawasi pengaturan lalu lintas pada ruang udara di perkotaan tersebut, karena selain menyempit dengan banyaknya lalu lintas, juga ruang udara perkotaan memiliki rintangan seperti gedung bertingkat.
Pengawasan perlu dilakukan dengan benar benar agar dapat menghindari tabrakan di udara dengan menerapkan sistem yang dapat menghindari tabrakan di udara (collision avoidance system), misalnya dengan menetapkan jarak vertikal dan horizontal antara pesawat e-VTOL sepertii pada penerapan di dunia penerbangan komersial.
Sertifikasi - baik pada pesawat maupun pilot -- menjadi keharusan agar mereka dapat mengenali dan memahami aturan dan regulasi di ruang udara (rule of the skies) perkotaan yang jauh berbeda dengan penggunaan jalan di darat..
Para penyedia jasa taksi udara dengan kendaraan e-VTOL ini juga perlu memiliki manajemen krisis seperti halnya maskapai penrrbangan untuk mengantisipasi bila terjadi sebuah kondisi dan keadaan yang tidak diinginkan.
Para stakeholder penerbangan --khususnya penerbangan perkotaan -- perlu juga mempertimbangkan tersedianya asuransi perjalanan dengan taksi udara ini, karena kendaraan e-VTOL ini pada dasarnya sama dengan penerbangan lainnya.
Keselamatan tetap menjadi prioritas, dalam hal pengoperasian e-VTOL para penyedia jasa perlu benar benar memahami bahwa mereka berada pada sebuah industri dimana tidak ada kompromi pada keselamatan penerbangan.
Biaya dan Harga
Biaya pengoperasian setidaknya dapat memengaruhi harga layanan, taksi udara dengan menggunakan e-VTOL yang bisa berupa drone tanpa dan dengan awak ini serta menggunakan teknologi yang dapat dibilang tidak murah juga.
Di samping itu para penyedia layanan pastinya juga mempertimbangkan tingkat pengembalian investasi nya, baik itu Return on Investment nya (ROI) maupun Return on Invested Capital (ROIC) serta dengan biaya operasional di darat dan udara termasuk biaya perawatan dan pemeliharaan.