bulan menyipit gemas
merobek kembang-kembang tidur seolah tanpa hati menghamburkannya di antara kerlipan kunang-kunang
sementara segelintir embun merangkak ke balik daun
saat mendengar surya berjanji mengusir malam dan menyeret pagi yang masih melindur
aku memang taklagi milik siapa
chandra pun surya
aku hanyalah robekan kembang tidur yang cuma mampu berharap pada kunang-kunang
aku anak khayalan yang mestinya terbang menemui bintang
menyisihkan keinginan akan sebuah kecupan untuk ibu yang takkan pernah tersampaikan
Widz Stoops, Baduy Dalam, 01 Oktober 2024
Missing you, Mom.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H