Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tak Tersampaikan

7 Oktober 2024   08:46 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bulan menyipit gemas
merobek kembang-kembang tidur seolah tanpa hati  menghamburkannya di antara kerlipan kunang-kunang

sementara segelintir embun merangkak ke balik daun
saat mendengar surya berjanji mengusir malam dan menyeret pagi yang masih melindur

aku memang taklagi milik siapa
chandra pun surya
aku hanyalah robekan kembang tidur yang cuma mampu berharap pada kunang-kunang
aku anak khayalan yang mestinya terbang menemui bintang
menyisihkan keinginan akan sebuah kecupan untuk ibu yang takkan pernah tersampaikan

Widz Stoops, Baduy Dalam, 01 Oktober 2024
Missing you, Mom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun